Sejarah Atlantis Dimulai Dari Zaman Es Pleistosen - Tempat Informasi -->

Sponsor:

Sejarah Atlantis Dimulai Dari Zaman Es Pleistosen

Sejarah Atlantis Dimulai Dari Zaman Es Pleistosen - Zaman Es Pleistosen, Plesitosen adalah suatu masa dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 1.808.000 hingga 11.600 tahun yang lalu. Istilah Pleistosen ini berasal dari bahasa Yunani "Pleistos" yang artinya "paling" dan "Kanos" yang artinya "baru". Pleistosen mengikuti Pliosen dan diikuti oleh Holosen dan merupakan kala ketiga pada periode Neogen. akhir Pleistosen berakhir pada zaman Paleolitikum yang dikenal denga arkeologi.


Teori Tentang Atlantis Adalah Indonesia


Gambar Sejarah Atlantis Dimulai Dari Zaman Es Pleistosen


Pleistosen dibagi menjadi Pleistosen awal, Pleistosen tengah, dan Pleistosen akhir, dan beberapa tahap fauna. Pleistosen awalnya dikenal dengan Diluvium, yaitu formasi sekarang (holosen atau aluvium); yang berawal dari 1.750.000 tahun yang lalu dan berakhir sampai 1000-an tahun lalu. Kala pertama pada zaman kuarter, dibawah satuan geologi ini terdapat kata Piosen yang diatasnya adalah kala holosen. pada zaman Pleistosen bumi mengalami beberapa zaman es. 

Pada saat itu lahirnya Homo Sapiens yang pertama dan kepunahan berbagai mahluk hidup yang mendahuluinya, seperti Pithecantropus erectus, dan pada saat itu pula gunung berapi di pulau Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara dan Sulawesi sedang dalam keadaan sangat aktif.

Iklim Di Bumi Pada Zaman Es Atau Pleistosen

Pada zaman es, iklim bumi menurun sangat drastis dan hal ini yang menyebabkan meningkatnya jumlah peningkatan pembentukan es di kutub dan glester di pegunungan. Secara geologis, zaman es sering digunakan untuk merujuk pada waktu lapisan es di belahan bumi utara dan selatan memiliki ketebalan bermil-mil. Dan pada kala Pleistosen sebagian besar daratan di bumi ditutupi oleh es.

Dalam tulisannya Arysio santos mendeskripsikan bagaimana zaman es itu di mulai? Menurut Arysio Santos, setelah matahari mengubah (penguapan air ke angkasa) menjadi awan, air laut di bawa (sebagai awan) oleh angin ke daratan, lalu tumpah sebagai hujan es atau salju.

Jika kondisi-kondisi air hujan ini adalah benar, sebagaimana kondisi-kondisi pada zaman es, berarti air hujan ini kemudian bertahan di dalam glester-glester yang akhirnya menutupi wilayah-wilayah yang memiki iklim sedang dalam selubung es dengan ketebalan rata-rata satu hingga dua mil.

Hilangnya begitu banyak air mengakibatkan permukaan laut turun sebanyak 130-150 meter dan bahkan lebih, akibatnya dasar-dasar laut dunia terlihat dengan jelas dan terlihat lebih dangkal. Normalnya, penyurutan terjadi hingga beberapa milimeter atau kurang. penampakan dasar laut inilah yang terjadi pad laut China Selatan yang kedalamannya jarang melebihi 60 meter.

Baca Juga Sejarah Benua Atlantis Dan Salib Atlantis

Kesimpulan

Jika sebagian besar daratan ditutupi es, secara logika apa dampaknya bagi kehidupan di bumi? Jawabannya tidak lain adalah tidak mungkin ada mahluk hidup yang dapat bertahan hidup ditempat-tempat yang ditutupi oleh es.

Mahluk hidup hanya dapat eksis mempertahankan kehidupan hanya pada lingkungan yang kondusif, dan lingkungan yang kondusif pada zaman es Pleistosen adalah daerah-daerah yang dilintasi oleh garis khatulistiwa dimana di daerah inilah curahan sinar matahari mencegah terjadinya pembentukan es.

Sinar matahari yang sangat bermanfaat untuk memberikan kehidupan dan pasokan berbagai jenis tanaman untuk melakukan fotosintesis, dan memberikan kehangatan bagi mahluk hidup di daerah tersebut untuk berkembang biak atau beranak pinak. Salah satu daerah yang sangat kaya akan sember daya alam dan kehidupan, dan karena dilintasi oleh garis khatulistiwa tersebut adalah Indonesia.

Baca Juga Sejarah Benua Atantis Yang Hilang Karena Letusan Gunung

Share this post

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel