Tips Menyelesaikan Konflik Dengan Keluarga Pasangan - Tempat Informasi -->

Sponsor:

Tips Menyelesaikan Konflik Dengan Keluarga Pasangan

informasitempat, Cara Menyelesaikan Konflik Dengan Keluarga Pasangan - Kata Siapa bahwa perkawinan itu hanya berisi senyuman dan kebahagiaan? Walau pun kita selalu berharap kehidupan suami istri selalu harmonis dan bahagia, namu ada kalanya kita dihadapkan denga konflik, baik itu konflik dengan pasangan, konflik dengan keluarga kita sendiri, konflik dengan mertua atau pun konflik dengan keluarga dari pasangan kita.

Cara Mengatasi Konflik Dengan Keluarga Pasangan

Dalam perkawinan kita selalu dihadapkan dengan konflik dengan keluarga pasangan suami atau istri,  tapi sebisa mungkin kita dapat mencegah untuk terjadinya konflik tersebut. Tapi jika konflik sudah terjadi, maka kita perlu cara untuk mengatasi konflik, oleh karena itu diperlukan tiga hal yaitu : penyesuaian (adjusment), harapan (hope) dan komitmen (commitment).

Gambar Tips Menyelesaikan Konflik Dengan Keluarga Pasangan

3 Cara Mengatasi Konflik Dengan Pasangan

Penyesuaian
Dalam hidup, termasuk juga dalam perkawinan, penyesuaian sangat penting dilakukan, dari awal kita harus tau bahwa kita menikahi individu dengan tipe keluarga seperti apa. Misalnya bagaimana tipe orangtuanya, bagaimana hubungan dengan ibu dan ayahnya, hubungan mereka berjalan dengan baik atau tidak, mereka saling terbuka atau tidak, mereka saling intervensi satu sama lain atau tidak, dan seterusnya, anda harus menyadari dari awal pula supaya kita dapat melakukan penyesuaian.

Tanamkan dalam diri bahwa suatu hari nanti kita akan mempunyai peran berbeda, kita akan menjadi bagian dari keluarga, menjadi kakak, adik, menantu dalam keluarga yang berbeda dari keluarga kita sendiri. Kemudian kita rumuskan tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan peran kita itu. ajak (calon) suami untuk berdiskusi karena dialah yang paling mengetahui karakter keluarganya. Proses penyesuaian ini tidak hanya kita lakukan sebelum pernikahan, tapi terus berlanjut hingga setelah menikah.

Harapan
Kita tidak boleh memiliki ekspektasi berlebihan bahwa setelah menikah nanti ipar ataupun mertua akan seperti yang kita harapkan. Kalau anda lebih tua dari adik ipar, tidak berarti mereka harus mendekati anda, justru andalah yang harus melakukan pendekatan terlebih dahulu. Teruskan menyambung tali kekeluargaan dengan mertua ataupun dengan saudara ipar. Caranya bisa melalui telepon minimal seminggu sekali, tanya kabar dan kegiatan mereka, atau bila perlu kita berkunjung ke rumahnya dengan membawa sesuatu, tunjukkan bahwa kita peduli pada mereka.

Komitmen
Anda harus memiliki komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah yang akan menerpa rumah tangga, baik itu masalah dengan pasangan maupun masalah dengan keluarga pasangan, anda juga harus memilki komitmen untuk menganggap keluarga pasangan sebagai keluarga sendiri. Juga sangat penting memiliki keyakinan bahwa anda dan pasangan mampu melakukan tidakan baik untuk menyelesaikan segala masalah. Jadi, jika ternyata terjasi friksi antara anda dan keluarga suami, tidak lantas anda mengambil sikap bermusuhan dan memutuskan hubungan dengan mereka. melainkan anda harus mencari solusi.

Introspeksi
Bila tiga hal di atas telah dilakukan tapi friksi tak juga reda, apa yang harus dilakukan yang perlu diingat adalah kita tidak mungkin mengubah orang lain sesuai harapan kita. Jadi akui saja kita memang berbeda.

Ketika menikah, sadari bahwa kini ada dua keluarga yang menikah. Dua keluarga ini tentu saja memilki kultur dan pola pikir yang berbeda, jangan kita berharap mereka sama dengan kita. Kitalah yang harus menyesuaikan diri dengan mereka. kalau memang ternyata tidak cocok juga, tidak perlu memaksa. diskusikan dengan suami bagaimana cara mengatasinya.

Hati-hati jangan sampai kita menyinggung perasaan suami karena kia terkesan menjelek-jelekan keluarganya, dalam hal ini anda melibatkan suami sebagai tempat curhat, bukan menghakimi keluarganya. Tekanan pada suami bukan keluarganya bermasalah, tapi memang anda yang ingin mengubah diri agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga suami.

Baca Juga Cara Mengatasi Konflik Saat Penghasilan Istri Lebih Besar

Penutup

Itulah cara menyelesaikan konflik dengan keluarga pasangan, jika terjadi konflik dan jikalau suami lebih membela ibunya, padahal anda merasa yakin di pihak yang benar, maka lakukan introspeksi diri. Cari tahu di mana letak kesalahan anda, introspeksi diri dimaksudkan untuk melihat apakah penyesuaian, harapan dan komitmen yang anda buat seudah seimbang atau tidak, jangan sampe penyesuaian dan komitment itu kurang, tapi punya ekspektasi yang berlebih, jika itu yang terjadi maka lakukan penyesuaian ulang.

Share this post

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel