Sejarah Benua Atlantis Dan Salib Atlantis
Kamis, 26 April 2018
Sejarah Benua Atlantis Dan Salib Atlantis - Perjalanan spiritual manusia terpaut erat dengan visi keyakinan dan kebanggaan akan agama yang dianut, apakah itu Islam, Kristen maupun Yahudi. Berawal dari sisni, ada hal menarik yang kita cermati tentang simbol salib, Menorah, dan Bulan-Bintang.
Dalam gambar dibawah ini menggambarkan sesuatu yang dianggap sebagai Salib Atlantis, simbol ini tengah populer dikalangan ahli ilmu gaib karena memiliki banyak konotasi mistik, simbol ini menggambarkan tiga garis air konsentris (dalam warna hitam) yang mengelilingi dua garis pualau dan pualau pusat yang merupakan ibukota Atlantis (dalam warna putih). Salib itu sendiri menggambarkan kanal yang melintasi garis pantai dan yang dihubungkan dengan jembatan, seperti yang digambarkan secara rinci oleh Plato.
Makna Dari Salib Atlantis
Tongak salib adalah jalur masuk besar yang mengarah ke laut sekitar sepuluh kilometer jauhnya dari kota, menurut Plato. Salib Atlantis merupakan sebuah peta skematis Atlantis, dengan bentuk yang disederhanakan, simbol ini juga dapat disamakan dengan simbol lingkaran bersalib (Tanda Plus).
Jika kita memperhatikan Benua Atlantis yang digambarkan oleh Plato, kemudian membandingkannya dengan Salib Atlantis, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa antara satu dengan sama lainnya nyaris saling berkesuaian, atau dapat pula dikatakan bahwa Salib Atlantis tersebut merupakan peta atau replika semata dari benua Atlantis yang telah tenggelam pada 11.600 tahun yang lalu.
Penggunaan Salib Atlantis Pada Zaman Kuno
Simbol yang lebih sederhana ini (salib Atlantis) berasal dari masa yang sangat kuno. Ini digunakan oleh bangsa Mesir Kuno sebagai sebuah hieroglif yang bermakna Kota (Kota Atlantis). Simbolisasi ini juga menggambarkan roti suci yang digunakan oleh bangsa Mesir kuno sebagai sejenis Ekaristi dalam komuni suci.
Bangsa Mesir Kuno juga menyimbolkan tubuh Osiris yang mati, yang merupakan tamsil pengorbanan agung dan juga Ekaristi di India, pengorbanan agung tersebut adalah Purusha, manusia kosmik, tradisi pengorbanan sebenarnya juga terdapat dalam Tradiasi pengorbanan sebenarnya juga terdapat dalam tradisi Islam, yang sering disebut dengan istilah Idul Qurban.
Pengorbanan besar itu sendiri juga merupakan personifikasi dari Atlantis-Eden (Surga), situs pengorbanan agung manusia yang dipicu oleh banjir di wilayah Indonesia, semua pengorbanan agung manusia kalah jika dibandingkan dengan pngorbanan besar ini. Begitu juga bencana alam yang baru-baru ini menghancurkan Aceh. Jogja dan daerah-daerah lainnya di Indonesia dalam bentuk gempa dan Tsunami yang merenggut ratusan korban jiwa.
Osiris adalah sebuah alias dari Atlas, baik itu sebagai pilar langit maupun sebagai pemikul beban dunia, dimana dikatakan memanggul (dunia) diatas punggungnya, secara singkat, Dewa Osiris pun melambangkan Atlantis, begitu pula Atlas dan Purusha, Arketipe Atlasar dari zaman Weda.
Purusha, yang mitosnya berasal dari Ring Weda dan era sebelum itu, melambangkan pengorbanan besar dan salib. Purusha adalah Arketipe dari Osiris dan juga Atlas, Hercules, serta pahlawan penyelamat manusia lainnya yang kita temukan di Lingkaran Bersalib, yang melambangkan Atlantis, kota yang tidak memerlukan penamaan, kecuakli dalam simbol-simbol lingkaran-lingkaran dalam.
Secara perlahan, lingkaran salib menjadi perlambang planet bumi, baik itu dalam astrologi, maupun astronomi. Simbolisme ini bertahan hingga sekarang dan digunakan sebagai perlambang bumi dalam kedua ilmu tersebut. Lingkaran bersalib dan salib Atlanti juga dapat disamakn dengan salib Celtic.
Suku bangsa Celtik menyatukan keyakinan asli mereka dengan keyakinan Yahudi-Kristen, ketika keyakinan mereka menjadi Agama yang wajib dan resmi diseluruh Kekaisaran Romawi. Lebih jauh lagi, perlahan dan pasti Salib Atlantis ini dalam tradisi Yahudi diubah dengan "Menorah". Menorah adalah tempat lilin bercabang.
Hubungan Salib Atlantis Dan Menorah Versi Arysio Santos
Menurut Arysio Santos, ada hubungannya yang sangat erat antara Salib Atlantis dan Menorah. yang diperlukan untuk menghubungkan kedua simbol tersebut adalah hanyalah melengkapi lingkaran, pada Menorah, untuk mendapatkan simbol Salib Atlantis. Pemotongan salib Atlantis ini berhubungan dengan pembagian dalam ke kaisaran, yang memisahkan antara satu jenis Ras (Arya-Semit) dan yang lainnya (Dravida).
menorah Yahudi |
Dalam tradisi Islam, Salib Atlantis tersebut semakin mengalami pemotongan, namun apabila diperhatikan, pemotongan tersebut masih tetap konsisten mempertahankan "pondasi dasar" Salib Atlantis. Pemotongan tersebut tidak lagi pada gilirannya tidak berbentuk Menoah, namun berbentuk simbol bulan-bintang, seperi yang terlihat di gambar pertama.
Pemotongan-pemotongan yang terjadi tersebut, dapat dipahami bahwa hal ini merupakan simbolisasi dari tenggelamnay benua Atlantis karena bencana alam. Tenggelamnya benua Atlantis bukan berarti menenggelamkan seluruh pulau-pulau di Indonesia, ada pula pulau-pulau yang tidak tenggelam akibat banjir besar itu, dan itu adalah pulau yang kini didiami oleh penduduk Indonesia. Menarik, secara teliti sisa-sisa dari pulau tersebut di simbolkan dengan Menorah dalam tradisi Yahudi dan simbol bulan-bintang pada tradisi Islam.
Baca Juga Sejarah Atlantis Dan Teori Plato
Baca Juga Sejarah Atlantis Dan Teori Plato
Kesimpulan
Simbolisme Salib Atlantis mengandung makna dan terkait secara langsung dengan lokasi Atlantis yang sebenarnya, secara jelas, dapat dikatakan bahwa salin menyimbolkan perlintasan dua sumbu sistem koordinat bumi, seperti yang digunakan oleh bangsa Atlantis kuno. Perlintasan pararel 0 derajat (Garis Khatulistiwa) dengan Garis Bujur 0 derajat (Atlantis) berada tepat di atas pusat Sumatera (Taprobane), lokasi Surga Bumi.
Sekarang jika diajukan pertanyaan, dimanakah sebenarnya asal mula ketiga agama yang bersaudara tersebut (Yahudi, Kristen dan Islam)? Mungkin, berdasarkan data-data dan penelitian yang dilontarkan oleh Arysio Santos tentang keberadaan Atlantis bahwa 3 agama bersaudara tersebut berasal dari Indonesia, dan pula di Indonesia yang merupakan sisa-sisa dari Atlantis yang ditenggelamkan oleh banjir dahsyat pada 11.600 tahun yang lalu.
Baca Juga Sejarah Bangsa Maya Yang Memiliki Ilmu Pengetahuan Paling Tinggi
Baca Juga Sejarah Bangsa Maya Yang Memiliki Ilmu Pengetahuan Paling Tinggi