Sejarah Benua Atlantis Dan Teori Plato - Tempat Informasi -->

Sponsor:

Sejarah Benua Atlantis Dan Teori Plato

Sejarah Benua Atlantis Dan Teori Plato - Keberadaan Atlantis telah lama menjadi bahan kajian dan menghasilkan pemahaman para peminat arkeolog dan para penjelajah, Atlantis juga menarik perhatian para penganut New Age, Ufolog dan Nazi Jerman. Yaah bahkan Hitler pun percaya bahwa bangsa Arya adalah keturunan langsung dari bangsa Atlantis yang membuat Hitler untuk memerintahkan pencarian tentang Benua Atlantis ini.

Sejarah Atlantis Menurut Teori Plato


Gambar Sejarah Benua Atlantis Dan Teori Plato


Sebagian orang pun mengatakan bahwa Benua Atlantis adalah sekelompok Ras super keturunan Alien yang memiliki teknologi yang sangat tinggi. Lalu apa yang menjadi pemicu perdebatan itu? Itu semua berawal dari teori Plato yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul Timaeus dan Critias.

Dalam buku itu dituliskan bahwa benua Atlantis digambarkan sebagai sebuah negeri dengan peradaban tinggi dan memiliki kekayaan alam yang berlimpah. dalam catatan Plato bahwa Atlantis terdampar di seberang Pilar Herkules (Selat Gibralter) dan memiliki angkatan laut yang dapat menaklukan Eropa Barat dan Afrika sekitar tahun 9500 Sebelum Masehi.

Bagaimana Plato Mendeskripsikan Tentang Atlantis Tersebut

Berikut ini adalah deskripsi Plato tentang Atlantis dalam bukunya tersebut. Timaeus dan Critias ditulis oleh Plato pada tahun 347 Sebelum Masehi, dalam kedua tulisan tersebut sebenarnya tidak ada satu kalimat pun yang menegaskan bahwa ras Atlantis adalah ras super yang berasal dari luar angkasa (UFO) keturunan alien dengan teknologi yang super tinggi. Plato hanyalah menggaris bawahi bahwa Atlantis adalah sebuah wilayah yang memiliki peradaban yang tinggi dan secara teknologi lebih maju, ketimbang daerah lainnya pada waktu itu.

Mungkin yang membuat orang jadi berpikir bahwa mereka keturunan alien adalah karena Plato menyatakan bahwa bangsa Atlantis berasal dari keturunan Poseidon, Dewa Samudera Yunani (ini berlaku bagi mereka yang mempercayai teori bahwa Dewa-dewa pada masa purba adalah Alien).

Tetapi sangat  menarik, ketika kita meneliti kisah legenda pada masa purba Cini Kuno, Sumeria, Mesir, Yunani dan bahkan Indonesia, kita juga menemukan legenda yang menceritakan bahwa mereka adalah keturunan langsung dari para Dewa.

Berdasarkan hal ini, dapat kita tarik kesimpulan bahwa legenda-legenda tersebut bersumber dari satu peradaban, yang kemudia diadaptasikan dan dikembangkan. Banyak hal menarik dalam kedua buku yang ditulis Plato tersebut. Dan Timaeus dan Critias adalah sebuah buku yang ditulis dalam dialog yang terjadi antara Timaeus, Critias, Hermocrates,, dan Socrates (guru Plato), dalam buku itu, kisah Atlantis diceritakan oleh Critias yang mendengarkan kisah itu dari kakeknya yang juba bernama Critias, sedangkan Critias (sang kakek) mendengarkan dari Solon, dan Solon mendengarkannya dari para pendeta di Mesir.

Lokasi Benua Atlantis

Kekuatan ini datang dari samudera Atlantik. pada waktu itu samudera Atlantik dapat dilayari dan ada pulau yang terletak di hadapan selat yang disebut Pilar Herkules. Pulau ini lebih luas dari pegunungan Lybia dan Asia dan pilar-pilar ini juga merupakan pintu masuk ke pulau-pulau lain disekitarnya, dan dari pulau-pulau itu kita dapat melihat sampai seluruh benua yang menjadi pembatas Atlantik.

Laut Yang berada di dalam pilar-pilar Herkules hanyalah sebuah pelabuhan yang memiliki pintu masuk yang sempit. Namun laut yang luarnya adalah laut yang sebenarnya, dan benua yang mengelilinginya dapat disebut sebagai benua tanpa batas. Di wilayah ini ada sebuah kerajaan besar yang memerintahkan keseluruh pulau dan kepulauan lain disekitarnya serta sebagian wilayah di benua lainnya (Timaeus).

Asal Mula Benua Atlantis

Sebelumnya disini telah diceritakan mengenai pembagian wilayah yang diadakan bagi para Dewa dan bagaimana mereka tersebar ke seluruh dunia dalam proporsi yang berbeda-beda, dan posiedon, menerima bagiannya yaitu pulau Atlantis (Critias)

Ditengah-tengah pulau itu ada sebuah daratan yang dianggap terbaik dan memiliki tanah yang subur, disitu ada sebuah gunung yang tidak terlalu tinggi di masing-masing sisinya. Digunung itu tinggal seorang pria fana bernama Evenor yang memiliki seorang istri bernama Leucippe. Mereka memiliki seorang anak perempuan yang bernama Cleito. Ketika Cleito telah dewasa, ayah dan ibunya meninggal dunia, Poseidon jatuh cinta pada Cleito dan bersetubuh dengannya (Critias).

Karakteristik Tanah Atlantis

Poseidon lalu memecahkan tanah disekitar bukit tempat tinggal Cleito sehingga bukit itu terpisah dari daratan lain, bukit itu sekarang dikelilingi oleh laut yang berbentuk lingkaran. Poseidon membuat dua bagian daratan sehingga jumlahnya menjadi beberapa bagian  dan menjadi daratan yang dikelilingi tiga wilayah perairan. Masing-masing daratan memiliki sirkumferen yang berjarak sama dari tengah pulau tersebut.

Jadi tidak ada satu orang dan satu kapalpun yang dapat mencapai pulau ini, Poseidon lalu membuat dua mata air di tengah-tengah pulau, satu air hangat dan satu lagi air dingin. Poseidon juga membuat berbagai macam makanan muncul dari tanah yang subur itu.(Critias).

Nenek Moyang Bangsa Atlantis

Poseidon dan Cleito memiliki lima pasang anak kembar laki-laki, lalu ia membagi pulau Atlantis menjadi sepuluh bagian. Ia memberikan kepada anak tertua dan pasangan kembar pertama tempat kediaman ibu mereka dan wilayah yang mengelilinginya yang merupakan tanah terluas dan terbaik di tempat itu. Poseidon juga menjadikan raja atas saudara-saudaranya, Poseidon memberi nama anak itu Atlas, dan karenanya seluruh pulau dan seluruh samudera disebut Atlantis (Critias)

Kemakmuran Bangsa Atlantis

Tanah Atlantis adalah tanah terbaik didunia dan karenanya mampu menampung pasukan dalam jumlah besar. Tanah juga dapat mendatangkan keuntungan dari curahan air hujan tahunan, memilki persediaan yang melimpah di semua tempat.

Orichalcum bisa digalu di banyak wilayah di pulau ini, pada masa itu Orichalcum lebih berharga dibanding benda berharga apapun, kecuali emas. Di pulau ini juga banyak terdapat kayu untuk pekerjaan para tukang kayu dan cukup banyak persediaan untuk hewan-hewan ternak ataupun hewan liar, yang hidup di sungai ataupun yang hidup di darat, yang hidup di gunung ataupun di dataran, bahkan di pulau itu juga terdapat banyak gajah (Critias).

Struktur Masyarakat Atlantis

Pada masa itu, wilayah Atlantis didiami oleh berbagai kelas masyarakat. ada tukang batu, ada tukang kayu, ada suami-suami dan para prajurit. Bagi prajurit, mereka mendapat wilayah sendiri dan semua keperluan untuk kehidupan dan pendidikan disediakan dengan sangat berlimpah. Mereka tidak pernah menganggap bahwa kepunyaan mereka adalah mereka sendiri. Mereka menganggapnya sebagai kepemilikan bersama. Mereka juga tidak pernah menuntut makanan lebih banyak dari yang dibutuhkan.

Para prajrit ini tinggal disekitar kuil Athena dan Haphaestus di puncak bukit, ditempat itu mereka kemudian membuat pagar untuk melindungi tempat itu. Disebelah utara, mereka membangun ruangan untuk makan di musim dingin dan membuat bangunan yang dapat digunakan untuk kebutuhan bersama.

Mereka tidak memuja emas dan perak, karena bagi mereka, semua itu tidak ada gunanya, mereka jufa membangun rumah sederhana dimana anak-anak mereka juga dapat bertumbuh. Inilah cara mereka hidup, mereka mejadi penjaga kaum mereka sendiri dan menjadi pemimpin bagi seluruh kaum Helenis yang dengan sukarela menjadi pengikut mereka.

Lalu mereka juga menjaga jumlah perempuan dan laki-laki dan jumlah yang sama untuk berjaga-jaga bila suatu saat terjadi perang. Dengan cara inilah mereka mengolah wilayah mereka dan seluruh wilayah Hellas dengan adil. Atlantis menjadi pulau yang sangat terkenal di seluruh Eropa dan Asia karena kepandaian dan kebaikan hati para penduduknya (Critias).

Teknologi Bangsa Atlantis

Mereka membangun kuil, istana, dan pelabuhan-pelabuhan. mereka jufa mengatur seluruh wilayah dengan susunan sebagi berikut :

"Pertama mereka membangun jembatan untuk menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya, dan untuk menghubungkan wilayah air dan wilayah darata yang mengelilingi kota kuno. Lalu mereka membuat jalan dari dan ke arah istana.mereka membangun istana di tempat kediaman para Dwa-dewa dan nenek moyang mereka yang terus dipelihara oleh generasi berikutnya. Setiap Raja menurunkan kemampuannya membangun bangunan yang luar biasa besar dan indah. Dan mereka membangun sebuah kanal selebar 300 kaki dengan kedalaman 100 kaki dan panjang 50 stadia (9 km). mereka juga membuat jalan masuk yang cukup besar untuk dilewati bahkan kapal terbesar dan lewat kanal itu mereka dapat berlayar menuju zona terluar" (Critias).

Baca Juga Sejarah Benua Atlantis Pasca Plato

Kesimpulan

Kehancuran Bangsa Atlantis, 900 tahun adalah jumlah tahun yang telah berlangsung sejak perang yang terjadi antara mereka yang tinggal di luar pilar-pilar Herkules dengan mereka yang berdiam di dalamnya. Perang inilah yang akan di deskripsikan.

Pasukan yang satu dipimpin oleh kota-kota Athena, di pihak lain, pasukan yang dipimpin oleh raja-raja dari Atlantis yaitu yang seperti telah dijelaskan, sebuah pulau yang lebih besar dibandingkan gabungan Lybia dan Asia, yang kemudian dihancurkan oleh sebuah gempa bumi dan menjadi tumpukan lumpur yang menjadi penghalang bagi para penjelajah yang berlayar ke bagian samudera lain.

Banyak air bah yang telah terjadi semala 9000 tahun, yaitu jumlah tahun yang telah terjadi ketika itu. Dan dalam waktu selama itu juga telah terjadi banyak perubahan, tidak pernah terjadi dalam sejarah begitu banyak akumulasi tanah yang jatuh dari pegunungan di satu wilayah, namun tanah telah berjatuhan dan menimbun wilayah Atlantis dan menutupinya dari pandangan mata kita.

karena hanya dalam semalam, hujan yang luar biasa lebat menyapu bumi dan pada saat itu juga terjadi gempa bumi, lalu munculah air bah yang menggenang seluruh wilayah. (Critias). Namun sesudah itu, muncul gempa bumi dan air yang sangat dahsyat dan dalam satu hari satu malam, semua penduduknya tenggelam ke dalam bumi dan pulau Atlantis lenyap ke dalam samudera luas. Dan karena alasan inilah, sebagian samudera di sana menjadi tidak dapat dilewati dan dijelajah karena ada tumpukan lumpur yang diakibatkan oleh kehancuran pulau tersebut. (Timaeus).

Share this post

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel