Sejarah Atlantis Dan Asal Mula Budaya Bercocok Tanam Dari Indonesia - Tempat Informasi -->

Sponsor:

Sejarah Atlantis Dan Asal Mula Budaya Bercocok Tanam Dari Indonesia

Sejarah Atlantis Dan Asal Mula Budaya Bercocok Tanam Dari Indonesia - Penduduk Atlantis telah dianggap sebagai penemu budaya bercocok tanam, yang menurut sebagian besar pakar dimulai di Timur Dekat dengan tanaman biji-bijian atau padi-padian yang bisa dimakan seperti gandum dan sebagainya.

Sejarah Atlantis Adalah Indonesia

Apabila diteliti lebih dalam, dapat diketahui dengan pasti bahwa padi-padian pertama yang pernah dibudidayakan adalah padi. Seperti yang baru-baru ini ditemuka, budaya bercocok tanam di mulai dari Timur Jauh (China dan Hindia Timur) pada 15.000 tahun yang lalu atau lebih. Disamping itu, sekitar 25.000 tahun yang lalu, padi diperoleh dari hutan rimba disana, seperti yang baru-baru ini ditunjukkan oleh temuan arkeologis yang sangat penting.


Gambar Sejarah Atlantis Dan Asal Mula Budaya Bercocok Tanam Dari Indonesia


Penanggalan ini didapat oleh sarjana China dan sarjana lainnya, dari butir-butir padi sungguhan dari tanaman padi yang di budidayakan, yang ditemukan di tempat penyimpanan bahan makanan untuk keperluan kurban, disebuah situs arkeologi terkenal. Dengan demikian, hasil penelitian ini tepat dan tidak dapat diragukan oleh siapapun yang memiliki cukup pengetahuan dalam masalah ini.

Terlebih lagi, butir-butir padi ini sendiri tidak ditentukan penanggalan radio karbonnya oleh laboratorium-laboratorium di China saja, tetapi juga oleh laboratorium-laboratorium di negara barat, yang sangat terkenal dan diakui secara universal, dan kerananya tidak ada keraguan sedikit pun. Jadi, suka atau tidak, kita semua harus belajar untuk hidup dengan realitas bahwa budaya bercocok tanam tidak pernah bermula dari Timur Dekat, seperti yang diperkirakan kebanyakan pakar, tetapi di Timur Jauh atau di Indonesia, dimana praktik ini terlihat pada zaman yang jauh lebih awal.

Temuan-temuan arkeologis yang luar biasa ini juga menyingkirkan lokasi-lokasi seperti Eropa dan Levant, dimana gandum tentu saja merupakan hasil panen utama. Di wilayah-wilayah Barat ini, budidaya padi tidak dikenal hingga zaman yang relatif terlambat, saat padi diperkenalkan dari Timur.

Marco Polo pernah mengatakan bahwa dia sangat takjub luar biasa, bahwa orang-orang Asia Timur tidak mengenal budidaya gandum, malah orang Asia Timur menanam padi, dan alasannya mudah dipahami.

Benarkah Atlantis Itu Indonesia?

Padi adalah produk khas daerah tropis, lebih jauh lagi, fakta ini mengkonfirmasi keadaan alam Tropis Benua Atlantis, persis seperti yang dinyatakan oleh Plato dan Diodorus. Apa lagi kata "rice" (padi) itu juga berasal dari bahasa Dravida (arici), sebuah fakta yang lagi-lagi membuktikan tanaman padi-padian terpenting dunia berasal dari negri India, bahkan kata "cereal" berasal dari bentuk dasar bahasa Dravida (sarici).

Mengapa tanaman ini bisa memiliki nama India jika sebenarnya berasal dari tempat lain? Nama Dravida ini juga merupakan asal kata-kata seperti oryza (Latis), Oruza (Yunani), Riz (Prancis), Arroz (Portugis), Rice (Inggris), dan Ruz (Arab) dan sebagainya. Karena itu, meskipun penduduk Atlantis tampaknya tidak mengenal gandum, seperti sebagaimana dikatakan oleh Diodorus, mereka sangat berlimpah padi dan hasil bumi tropis lainnya, tepat seperti yang dijelaskan oleh Plto. Dan karena nama tanaman penting ini adalah nama India (Dravida), jelaslah bukan hanya tanaman itu sendiri, tetapi juga budaya bercocoktanamnya pun pada akhirnya berasal dari negri India.

Plato bahkan menyebutkan - dengan deskripsi detail karena buah-buahan ini tidak dikenal di masanya dan akibatnya tidak memiliki nama Yunani - apa yang dikenal beberapa pakar sebagai kelapa dan pisang. Buah yang memiliki kulit yang keras, menghasilkan minuman dan daging dan urat. jelas adalah kepala karena tidak ada buah selain kelapa yang memiliki deskripsi semacam itu.

Dan "buah yang mudah bususk dan menjadi makanan pencuci mulut yang sangat menyenangkan" pastilah pisang. Juga buah-buah ini dikenal pada masa Yunani kuno, mereka pastilah memiliki nama Yunani, meskipun itu nama impor. Dan Plato pasti secara jelas menggunakan nama mereka, bukannya menggunakan deskripsi-deskripsi canggung seperti itu. Realitas ini juga semakin menunjukkan bahwa budaya bercocok tanam berasal dari Timur Jauh, yang tidak lain adalah Indonesia atau di Atlantis.

Ketika bencana alam menghancurkan Benua Atlantis, sebagaimana telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya yang berjudul :

Orang-orang yang selamat dari bencana tersebut kemudian mencari tempat-tempat yang aman dan kemudian berdiam disana. Bukan tidak mungkin mereka yang selamat dari bencana Atlantis ini harus mengembangkan budaya-budaya lokal bercocok tanam sekali lagi dan pada dasarnya mengulang dari awal.

Tetapi mereka pasti sudah memiliki ide atau gambaran dasarnya. kemungkinan untuk terjadinya sebuah penciptaan ulang budaya bercocok tanam secara independent sangatlah kecil dan - untuk praktisnya - bisa diabaikan. Pengulangan ini terjadi di beberapa tempat seperti China, Asia Tenggara, Amerika, Timur Dekat Eropa, India dan sebagainnya.

Pengembangan ulang lokal inilah yang menciptakan ilusi "penemuan independen". Dan hal ini sebenarnya telah lama dinyatakan oleh N.I Vavilov dan sebagian besar pakar lainnya. Gagasan-gagasan ini, meskipun sudah tertinggal zaman, pada dasarnya masih bertahan tanpa perubahan hingga kini, setidaknya pada lembaga-lembaga akademis dan buku-buku teks standar untuk subyek ini.

Istilah Sankerta untuk pada adalah Java atau Yava, yang persis sama dengan pulau Jawa (di Indonesia). Nama ini juga sama dengan sebutan untuk ras-ras berkulit putih dalam bahasa suci India ini, yaitu Yavana. Dari istilah ini jugalah nama bangsa Yunani atau Ionia, juga nama Javan, putra Japheth, berasal. fakta ini membuktikan bahwa bangsa Yunani atau Yavana berasal dari Timur Jauh (baca : Indonesia).

Menariknya lagi, menurut tradisi-tradisi Yunani, Atlas sang Titan dianggap orang Yunani sebagai nenek moyang asal mereka melalui Prometheus dan Deucalion, pahlawan-pahlawan banjir mereka dan putra Prometheus sendiri.

Yang terpenting kini jelas bahwa bangsa Yunani - juga bangsa Eropa dan Timur Dekat berkulit putih lainnya, termasuk Ethiopia - berasal dari Indonesia, kemudian, belakangan mereka berpindah ke wilayah Mediterania ketika kampung atau wilayah mereka dihancurkan dan ditenggelamkan oleh banjir, kurang lebih sama dengan pernyataan Plato dan sumber-sumber kuno lainnya, yang salah satunya Diodorus Siculus.

Dan, invasi awal ini jugalah, bukan invasi yang belakangan dilakukan oleh bangsa orang laut (abad 13-12 Sebelum Masehi, yang sama dengan invasi yang dilaporkan oleh Theopompos berkaitan dengan invasi bangsa Makhimo (Gemar Perang) yang suka berperang, yang juga berasal dari balik (luar) samudera.

Dengan kata lain, jelas Plato, juga Diodorus dan lainnya mengidentifikasi bangsa Atlantis berkulit putih ini - yang terdiri dari "bangsa berkulit merah" lainnya seperti Libia, Funisia, Barbar, Guanche, Celtic, dan sebagainnya, kemungkinan pindah ke wilayah Mediterania pada zaman yang jauh lebih awal.

Tetapi belakangan mereka bergabung dengan bangsa Laut (sea peoples) disaat orang-orang ini berusaha melakukan penaklukan yang gagal atas Mesir setelah menaklukan sebagian besar wilayah Meditrania dan menghancurkan kekaisaran Hittite yang dulunya sangat kuat, juga wilayah Minoa Kreta, Misenia Yunani, dan lain-lain.

Baca Juga Sejarah Atlantis Versi Arysio Santos

Kesimpulan

Kapan persisnya awal invasi Etiopia Timur terjadi, masih menjadi misteri, penaggalan lenyap dalam kabur zaman dan hanya diceritakan dalam mitos-mitos seperti mitos tentang Atlantis. Peristiwa tersebut rupanya sama dengan tugas Hercules, dimana "kerabat berkulit merah" Geryon tidak lain dari sekelompok ras berkulit merah yang dibawa ke wilayah tersebut oleh pahlawan, dari Timur jauh yang terpencilarkeologi wilayah tersebut agak sedikit lemah pengaruhnya dan hanya memberikan sedikit sumbangan, kecuali dengan  memberanikan sebuah Terminus Post Quem (batas bawah) kehadiran bangsa Ethiopia (babar) di Afrika Utara. sekarang, penanggalan atas peristiwa ini sudah ditetapkan, yaitu setidaknya sekitar tahun 3000 Sebelum Masehi.

Penanggalan ini adalah masa ketika peradaban besar Mesir, Mesopotamia, Misenia Yunana, dan Minoa Kreta pertama kali muncul di wilayah Mediterania. Tetapi sekarang tampak bahwa bangsa Ethiopia berkulit putih" ini pada mulanya masuk ke wilayah Mediterania dari timur kurang dari tahun 5000-7000 Sebelum Masehi, dan rupa-rupanya mereka menamakan Revolusi Neolitik dan memperkenalkan budaya becocok tanam di wilayah tersebut.

Baca Juga Museum Mata-mata Yang Dibangun Keith Melton

Share this post

Related Posts

0 Response to "Sejarah Atlantis Dan Asal Mula Budaya Bercocok Tanam Dari Indonesia"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel