Pengertian Masa Pra Aksara Dan Pembabakan Zaman Pra Aksara Berdasarkan Arkeologi
Rabu, 01 Agustus 2018
klinikabar.com, Pengertian Masa Pra Aksara Dan Pembabakan Zaman Pra Aksara Berdasarkan Arkeologi - Masa Pra Aksara Di Indonesia, Sejak jutaan tahun yang lalu, telah ada kehidupan manusia di muka bumi ini, sejak saat itu populasi manusia pun terus berkembang. Perkembangan tersebut tidak hanya dalam kuantitas atau jumlahnya, tetapi juga dalam kualitas, seperti tingkat kecerdasan dan bentuk tubuh.
Pembabakan Zaman Pra Aksara Di Indonesia
Dari waktu ke waktu, perkembangan manusia selalu mengalami perubahan ke arah kemajuan, terutama dalam hal tingkat kecerdasannya. Manusia pernah mengalami masa dimana mereka belum mengenal tulisan. Satu-satunya sumber untuk mengetahui kehidupan manusia pada masa itu hanya melalui peninggalan-peninggalannya.
Pengertian Masa Pra Aksara
Masa Pra Aksara atau biasa disebut masa prasejarah adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Manusia yang diperkirakan hidup pada masa pra aksara adalah manusia purba. Pada masa ini, kita tidak dapat mengetahui sejarah serta kebudayaan melalui tulisan. Satu-satunya sumber untuk mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui peninggalan-peninggalan mereka yang berupa fosil, alat-alat kehidupan, dan fosil tumbuh-tumbuhan maupun hewan yang hidup dan berkembang pada masa itu.
Baca Juga Pengertian Fosil Dan Jenis-Jenis Fosil
Baca Juga Pengertian Fosil Dan Jenis-Jenis Fosil
Zaman pra aksara berlangsung sangat lama, yaitu sejak manusia belum mengenal tulisan hingga manusia mulai mengenal dan menggunakan tulisan. Zaman manusia mengenal dan menggunakan tulisan disebut zaman aksara atau zaman sejarah. Zaman pra aksara di Indonesia berlangsung sampai abad ke-3 Masehi. Jadi, pada abad ke-4 Masehi, manusia Indonesia baru mulai mengenal tulisan. hal ini dapat diketahui dari batu tulis yang terdapat di Muara Kaman, Kalimantan Timur.
Meskipun prasasti tersebut tidak berangka tahun, tetapi bahasa dan bentuk huruf yang digunakan menunjukkan bahwa prasasti tersebut dibuat kurang lebih tahun 400 Masehi. Tabir perkembangan kehidupan masyarakat pra aksara Indonesia, dapat diketahui dalam pembabakan zaman pra-aksara berdasarkan arkeologi dan ciri kehidupan masyarakat.
1. Pembabakan Zaman Pra Aksara Berdasarkan Arkeologi
Zaman pra aksara berdasarkan penggalian arkeologi, dapat dibagi menjadi dua zaman, yaitu : Zaman batu dan zaman logam.
Zaman Batu
Zaman batu adalah zaman yang menunjuk pada suatu periode dimana alat-alat kehidupan manusia masih terbuat dari batu, meskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi, pada zaman batu secara dominan alat-alat yang digunakan tersebut adalah terbuat dari batu.
Pembedaan Zaman Batu Berdasarkan Periode
Zaman batu memiliki beberapa pembedaan, berdasarkan periode, zaman batu dibagi menjadi zaman palaeolithikum atau zaman batu tua, zaman mesolithikum atau zaman batu madya, zaman neolithikum atau zaman batu muda, untuk lebih jelasnya, silahkan simak penjelasannya berikut ini
1. Zaman Palaeolithikum (Zaman Batu Tua)
Pada zaman batu tua ini merupakan suatu masa dimana hasil buatan alat-alat batu masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sangat sederhana.
2. Zaman Mesolithikum ( Zama Batu Madya)
Zaman mesolithikum atau zaman batu madya adalah zaman peralihan dimana cara pembuatan alat-alat kehidupan lebih baik dan lebih halus dibanding alat yang dihasilkan pada zaman palaeolithikum atau pada zaman batu tua.
3. Zaman Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Zaman batu muda adalah zaman dimana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan dan dirapikan serta bentuknya lebih sempurna dari zaman batu tua dan zaman batu madya.
Zaman Logam
Dengan dimulainnya zaman logam, bukan berarti zaman batu pun berakhir, karena pada zaman logam, alat-alat dari batu masih tetap digunakan, bahkan terus berkembang hingga zaman sekarang. Pada kenyataannya, nama zaman logam hanya untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat kehidupan manusia yang terbuat dari logam telah dikenal dan digunakan secara dominan.
Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan perkembangan zaman logam yang ada di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 pembagian zaman, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.
Sedangkan zaman logam di Indonesia khususnya di kawasan Asia Tenggara, tidak mengalami zaman tembaga, namun langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersama-sama. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga zaman perunggu.
Para peneliti masa prasejarah Indonesia pada mulainya meniru sistem yang dipakai di Eropa yang didasarkan atas teknologi. Akan tetapi, pembabakan tersebut kurang tepat diterapkan pada masa prasejarah Indonesia. Alasannya, teknologi dari zaman batu masih dapat ditemukan pada zaman logam.
Selain itu, adanya tradisi megalitik di Indonesia yang berada di antara zaman neolitik dan zaman logam memperkuat keraguan itu. Walaupun demikian, pembabakan berdsarkan teknologi maupun bahan ini tetap digunakan dalam beberapa literatur.
Mereka hidup berkelompok dan membekali diri untuk menghadapi lingkungan, tempat tinggal mereka di dalam gua-gua dan masih berpindah-pindah. Jika sumber makanan di suatu tempat sudah habis, mereka akan pindah ke tempat lain. Alat-alat yang mereka hasilkan maih kasar, namun pada tingkat lanjutan telah disesuaikan dengan kebutuhan.
Baca Juga Kebudayaan Yang Dihasilkan Pada Masa Prasejarah
Para peneliti masa prasejarah Indonesia pada mulainya meniru sistem yang dipakai di Eropa yang didasarkan atas teknologi. Akan tetapi, pembabakan tersebut kurang tepat diterapkan pada masa prasejarah Indonesia. Alasannya, teknologi dari zaman batu masih dapat ditemukan pada zaman logam.
Selain itu, adanya tradisi megalitik di Indonesia yang berada di antara zaman neolitik dan zaman logam memperkuat keraguan itu. Walaupun demikian, pembabakan berdsarkan teknologi maupun bahan ini tetap digunakan dalam beberapa literatur.
2. Pembabakan Zaman Prasejarah Berdasarkan Sosial Ekonomi
R.P Soejono, Arkeolog Indonesia, memunculkan tiga sistem pembabakan yang baru berdasarkan sistem sosial-ekonomi. Sistem tersebut dikembangkan lebih lanjut denganmengidentifikasi sub-subagian dalam setiap periode.a. Masa Berburu Dan Meramu
Pada tingkat sederhana, manusia sangat bergantung pada alam. mereka hanya mendapatkan makanan dari berburu atau memetik buah-buahan di hutan. Pada tingkat lanjutan, manusia sudah memilih hewan yang menjadi binatang buruan menggunakan perkakas yang sesuai dengan jenis binatang yang diburu.Mereka hidup berkelompok dan membekali diri untuk menghadapi lingkungan, tempat tinggal mereka di dalam gua-gua dan masih berpindah-pindah. Jika sumber makanan di suatu tempat sudah habis, mereka akan pindah ke tempat lain. Alat-alat yang mereka hasilkan maih kasar, namun pada tingkat lanjutan telah disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Masa Bercocok Tanam
Manusia masa ini sudah dapat memproduksi makanan sendiri dengan cara bercocok tanam dan menjinakan hewan. Mereka sudah mulai hidup menetap dan menghasilkan benda-benda yang telah diupam. Mereka juga sudah mulai mengenal pembagian kerja dalam masayarakat. sistem kepercayaan juga sudah mulai muncul pada masa ini.c. Masa Perundagian
Pada masa ini, perkampungan sudah mulai terbentuk. pembagian kerja juga sudah semakin ketat sehingga menyebabkan pembagian golongan pada masyarakat, misalnya golongan undagi. Golongan undagi adalah golongan tenaga ahli pembuat alat-alat. Mereka mengenal teknologi pembuatan logam. Selain mengenal teknologi tersebut, masa ini juga ditandai dengan munculnya kepercayaan terhadap arwah nenek moyang.Baca Juga Kebudayaan Yang Dihasilkan Pada Masa Prasejarah