Sejarah Suku Maya Dan Peradaban Suku Maya Yang Jenius - Tempat Informasi -->

Sponsor:

Sejarah Suku Maya Dan Peradaban Suku Maya Yang Jenius

Sejarah Suku Maya Dan Peradaban Suku Maya Yang Jenius - Amerika adalah benua yang terletak diantara dua samudera, yaitu samudera Pasifik disebelah barat dan samuder aAtlanti di sebelah timur. Benua Amerika, sebelum kedatangan bangsa barat, telah dihuni oleh suku-suku Indian yang diperkirakan berasal dari Asia. salah satunya adalah suku bangsa Maya.

Suku bangsa Maya merupakan kelompok suku yang mendiami disepanjang Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di sebelah timur. Semenanjung Yucatan merupakan pusat kebudayaan bangsa Maya.

Peradaban Suku Maya Yang Jenius


Gambar Sejarah Suku Maya Dan Peradaban Suku Maya Yang Jenius


Peradaban bangsa Maya adalah sebuah peradaban yang muncul di Mesoamerika, yang terkenal akan skrip tertulisnya yang berasal dari masa Pra Columbus. Yang juga terkenal akan kebudayaannya yang spektakuler, arsitektur, serta sistem matematika dan astronominya yang sangat unik.

Kenapa Peradaban Bangsa Maya Terkenal Jenius?

Peradaban Maya bermula pada periode Pra-Klasik, yang berkembang pada Periode-Klasik (sekitar 250 M sampai 900 M), dan berlanjut sampat periode Pos-Klasik sampai kedatangan bangsa Spanyol di Yucatan. Pada zaman keemasan, negri Maya adalah salah satu negri yang terdapat kebudayaan paling dinamis di dunia. Peradaban Maya memiliki banyak kesamaan dengan peradaban Mesoamerik yang lain disebabkan tingginya interaksi dan difusi kebudayaan yang terjadi pada wilayah tersebut.

Produk budaya suku Maya berupa tulisan, epigrafi dan kalender, dan semua itu tidak begitu saja diciptakan; namun bangsa Maya memiliki kebudayaan yang cukup tinggi. Maka pengaruh bangsa Maya dapat kita temukan sampai ke Meksiko Tengah, lebih dari 1000 kilometer dari pusat negara Maya.

Begitu juga sebaliknya, peradaban di luar bangsa Maya juga sangat memperngaruhi peradaban bangsa Maya, dimana ditemukan seni tradisional Maya dan arsitekturnya. Pengaruh kebudayaan ini didapatkan dari hasil pertukaran budaya serta perdagangan tanpa adanya penundukan eksternal. Bangsa Maya tidak punah, baik dari zaman setelah berakhirnya Periode-Klasik ataupun dengan kedatangan penjelajah bangsa Sepanyol conquistadores dan kolonisasi Spanyol yang berturut-turut.

Saat ini, bangsa maya dan keturunannya membentuk populasi yang masih mempertahankan tradisi dan kepercayaan, dengan hasil akulturasi dan ideologi Katolik Roma yang diadaptasi sejak zaman Pra-Columbus dan masa Pos-pendudukan.

Bahasa Bangsa Maya

Bahasa Bangsa Maya tetap menjadi bahasa utama mereka saat ini, salah satu bentuk kebudayaan mereka, Rabinal Achi, yaitu sebuah drama tradisional, dimasukkan ke dalam daftar Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia oleh UNESCO di tahun 2005.

Mata Pencaharian Suku Maya

Mata pencaharian utama bangsa Maya pada saat itu adalah agraris, mereka menanam jagung, merica, dan buah-buahan. Mereka memelihara kalkun dan anjing serta menangkap ikan di sepanjang pantai. Mereka juga memintal kapas dan menjualnya ke tempat lain. Kain yang dihasilkan oleh bangsa Maya adalah kain yang sangat baik dari segi kualitas ataupun dari segi bentuk. Kain yang dipakai seorang Ratu suku Maya tersebut tidak kalah dengan kain pada sekarang ini.

Beberapa potong kain terdapat 80 benang tenun dalam setiap inci. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan sobekan kain yang ditemukan dari dalam makam suku Maya kuno di Kota Copan, Honduras. Menurut pakar tekstil Universitas Rhode Island, Margaret Ordonez, mengungkapkan bahwa kain yang ditemukan tersebut merupakn ukuran bahan yang kita pakai sekarang. Bahkan beberapa potong lainnya mengandung 25 lapisan kain tipis yang saling tersusun dan disatukan sehingga kain tersebut kuat dan berkualitas baik.

Kain tersebut terbuat dari bermacam-macam material dari katun, rumput-rumputan, daun, dan kulit kayu. Beberapa diantaranya mengandung coretan berwarna merah yang mungkin dari cinnabar dan hitam dari bijih besi.

Para peneliti belum mengetahui apakah suku Maya menggunakan kain tersebut untuk dipakai. Namun, Ordonez memprediksi mereka menggunakannya sebagai alat bantu tenun, salah satu ujungnya dikaitkan ke pohon dan bagian lainnya ke alat tenun yang digerakkan secara maju mundur.

Allan Maca, arkeolog dari Universitas Conklgate, New York. mengatakan "sampel yang ditemukan mungkin terlalu sedikit untuk mengungkap simbol dibalik kain tersebut, namun temuan Ornonez mengungkap hal baru mengenai penguburan, teknologi tenun, dan produktivitas perempuan pada masa lalu. Kemajuan peradaban bangsa Maya dalam pembuatan tekstil memang tidak mengejutkan jika kita lihat dari lukisan-lukisan yang ditinggalkannya.

Dengan adanya maha karya yang begitu tinggi dalam bidang pertekstilan, ini membuktikan bahwa mereka melalukan penenunan dan membuat kain bukan untuk dipakai sendiri, tapi bangs Maya melakukan itu untuk kegiatan perdagangan juga. Mereka membawa barang dagangannya langsung kepada pembeli yang jaraknya sangat jauh dari Amerika Tengah.

Organisasi sosial yang dimilki suku Maya ini ditandai dengan berkuasanya golongan elite juga berfungsi sebagai pemimpin upacara ritual dalam kepercayaan mereka. Mereka juga termasuk golongan terdidik yang mempunyai hak istimewa untuk mempelajari ilmu pengetahuan.

Diluar golongan itu, ada para petani dan budak yang memiliki oleh golongan lain. Bangsa Maya telah memiliki sistem tulisan yang mirip dengan Hierogliyph. Tulisan ini digunakan untuk mencatat peristiwa penting. Tulisan yang mereka kembangkan berfungsi pula sebagai sejarah pencatat kelahiran, perkawinan, dan kematin raja-raja Maya.

Dengan berkembangnya tulisan, ilmu pengetahuan pun menjadi berkembang, bangsa ini telah mengenal kalender dengan tahunnya yang berjumlah 18 bulan yang tiap bulannya berjumlah 20 hari, dan ada yang satu bulan berjumlah 5 hari. Sehingga per tahun ada 365 hari. mereka juga telah mengembangkan matematika, selain itu, astronomi ialah salah satu ilmu yang mereka kembangkan.

Bangsa Maya kuno membangun sebuah monumen dan mendirikan kota batu megah untuk para dewa, sedikitnya ada 80 situs penting peninggalan orang-orang Maya bertebaran di Amerika Tengah. Beberapa situs kuil dengan tinggi lebih dari 60 meter.

Kebudayaan Suku Maya

Kebudayaan Maya berkembang dengan baik dan pesat terutama di Guatemala dan Yucatan. Walau demikian, kebudayaan ini dipengaruhi kuatnya kebudayaan Teotihuakan dari Meksiko bagian tengah. Sebagai salah satu kota trebesar di dunia, kota Teotihuakan pada masa puncaknya dihuni oleh sekitar 100.000 penduduk yang tinggal di dalam rumah-rumah dari bata mentah dan memuja dewa di piramid besar dari batu yang sampai kini masih banyak ditemukan di dekat kota Meksiko.

Dari abad ke-4 sampai abad ke-8 pengaruh suku maya menyebar di Amerika Tengah, para arsitek serta tukang mencontoh pola bangunan dan pola hiasan. bahkan setelah Teotihuakan jatuh ke tangan orang-orang yang belum beradab pada tahun 700, wibawanya masih tetap hidup.

Sebagian besar bangunan yang berjumlah lebih dari 200 di Kaminaluyu sebagai tempat peninggalan purbakala suku bangsa Maya di pinggir barat daya kota Guatemala yang dibangun pada masa itu. Yang terbesar diantaranya adalah batu berbentuk piramid yang tingginya lebih dari 26 meter dengan dua ruang makam di dalamnya.

Tubuh raja diletakkan di atas panggung kayu di pusat salah satu ruang makam. mayat itu dikelilingi tubuh-tubuh lain yang diduga jenazah orang-orang yang dikuburkan untuk mengawal rajanya menempuh perjalanan ke dunia lain. Di dalam raungan ini juga ditemukan hiasan dari batu-batu berharga, tulang dan kulit kerang, serta barang pecah belah yang menunjukan kekayaan kebudayaan tersebut.

Baca Juga Kekecewaan Columbus Atas Pilar Replika Di Meksiko

Kesimpulan

Reruntuhan Uaxactun adalah peninggalan di daerah Maya bagian tengah yang umurnya lebih muda. Salah satu banguan yang berupa pelataran bekas kuil berbentuk piramid bertangga terpancang dengan tampak muka berhias.bangunan inu juga didirikan sekitar tahun 250 Masehi. Peninggalan semacam ini ditemukan ini juga di daerah Maya bagian utara. pada zaman klasik, tahun 300-500, kebudayaan suku Maya di daerah tengah mengalami puncak kejayaan. arsitekturnya berkembang dengan adanya peningkatan mutu bangunan.

Salah satu cirinya adalah dikembangkannya bangunan batu yang sebagian besar merupakan bangunan suci seperti kuil atau biara. Kuil di Tikal yang tingginya mencapai sekitar 888 meter adalah kuil tertinggi.

Biara dalam kebudayaan Maya kadang-kadang mencakup area yang sangat luas sehingga menyerupai kota. namun antara tahun 800 sampai 950, pusat keagamaan tersebut satu-persatu dilupakan dan ditinggalkan orang. bangs Maya mengalami keruntuhan karena penaklukan pasuka Hernando Cortez pada tahun 1521.

Baca Juga Sejarah Amerika Serikat Dan Latar Belakang Kemerdekaan Amerika

Share this post

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel