Sejarah Atlantis Dan Misteri Dibalik Pilar Hercules - Tempat Informasi -->

Sponsor:

Sejarah Atlantis Dan Misteri Dibalik Pilar Hercules

Sejarah Atlantis Dan Misteri Dibalik Pilar Hercules - Quetzalcoatl, Atlas Dan Pilar Hercules adalah patung-patung yang sering ditemui dalam kesenian suku Aztec dan suku Maya, yang mana Dewanya bernama Chibchacun. Dan patung Quetzalcoatl dan patung Atlas Farnese adalah patung Romawi-Yunani yang terkenal.

Misteri Dibalik Pilar Hercules


Gambar Sejarah Atlantis Dan Misteri Dibalik Pilar Hercules


Dalam kesenian bangsa Meksiko, figur dua laki-laki sering digambarkan melakukan hal ini : Quetzalcoatl saudara laki-laki kembarnya Tezcatlipoca, yang cukup menarik disini, Pohon Tezcatlipoca, seperti dua pilar Hercules dan Atlas yang mana dalam tradisi bangsa Funisi yang juga dianggap sebagai cermin yang saling memantulkan dua sisi belahan duni yang berlawanan.


Gambar Sejarah Atlantis Dan Misteri Dibalik Pilar Hercules


Motif yang sama juga terdapat dalam tradisi-tradisi Romawi-Yunani, dimana Atlas dan Herkles bergantian memikul langiy. Kita harus mencatat bahwa pahlawan atau Dewa bangsa Meksiko - setengah manusia dan setengah Dewa, setengah Dewa sebagaimana juru selamat umat manusia yang gagah berani.

Dalam gambar tersebut secara kebetulan ada bagian yang menjulur ke bawah, Quetzalcoaltl rambutnya yang tergerai itu menjulur ke bawah. Jenggot dan rambut berwarna hijau berbentuk dedaunan merupakan sesuatu yang sangat tidak biasa untuk orang bangsa Aztec dan bangsa Maya. Orang-orang asli bangsa Aztec dan bangsa Maya, seperti banyak suku Indian Amerika, pada dasarnya tidak memiliki jenggot atau rambut berwarna hijau menjulur ke bawah. sikap badan Quetzalcoatl yang membungkuk itu juga aneh.

Gambar tersebut memang benar-benar meniru figur Atlas yang membungkuk di bawah beban bumi atau surga yang berlebihan, yang dia usahakan agar tetap terpisah, tetapi pada akhirnya gagal. Disini, dua tingkatan ini (langit dan bumi) secara jelas disamakan dengan lantau dan langit-langit Kuil, yang merupakan tamsil yang tepat tentang kosmos dan sejumlah lapisan langit serta neraka.

Sosok Atlas Dibalik Misteri Pilar Hercules

Menurut tradisi-tradisi suku Aztec dan suku Maya, juga menurut tradisi bangsa Yunani dan Hindu kuno serta suku bangsa lainnya, sosok Atlas menyanggah langit, untuk mencegah jatuhnya langit menimpa bumi. Ketika Atlas (Hercules) mati tertimpa beban yang berat, maka langit runtuh, dan menjadi bumi baru. Langit yang baru terbentuk , kurang-lebih sama dengan yang diceritakan dalam wahyu tentang Yerusalem baru, langit lama menjadi bumi baru, dan bumi lama menjadi neraka baru.

Ketika gambar quetzalcoat diperbandingkan secara terperinci dengan Atlas yang megah, atau banyak gambar lainnya yang ada di Amerika maupun di Yunani. Tidak sulit untuk melihat bahwa postur tubuh bungkuk dari kedua pahlawan itu adalah sama, keduanya membungkuk karena beban dari langit.

Kemiripan tersebut sangat mencolok, karena itu, sulit untuk membantah kedua tradisi keagamaan tersebut berasal dari tradisi yang sama dengan kedua bangsa karena cocok dalam setiap detailnya. Persamaan-persamaan yang mencolok ini meluas ke beberapa fitur lainnya : jatuhnya serangkaian langit, penciptaan yang berturut-turut, para pahlawan pengusung peradaban dan juru selamat, dan sebagainya.

Atlas, Quetzalcoatl, Hercules dan pahlawan-pahlawan lainnya adalah simbol dari para penjuru selamat yang ada pada setiap tradisi, seperti Yesus Kristus, Muhammadm Ossiris, Tammuz, Attis, Mithras, Khrishna, Balarama, dan lain-lain. Demikian juga tokoh kembaran dan imbangan jahat mereka, inkarnasi-inkarnasi setan : Hercules di Yunani, Tezcatlipoca di Meksiko. Seth-Typhon di Mesir, dan lain-lain, duel hebat antara dua saudara, pada akhirnya menyebabkan kerusakan di seluruh dunia, sehingga mereka didesak untuk menciptakan kembali duni baru.

Perang tanding bertaraf kosmik ini sesungguhnya merupakan alegori Perang Besar Atlantis, seperti Plato dalam dialog-dialognya yang terkenal tentang benua yang hilang sebagaimana telah di kemukakan dalam artikel berikut. Dalam tradisi ilmu-ilmu ilmiah berbagai mitos biasanya diposisikan sebagai lawan atau objek cemoohan, tidak masuk dalam hitungan hal yang harus dipikirkan atau di kaji, karena berbagai mitos tersebut hanyalah sebatas khayalan belaka dari para penganut-penganutnya.

Namun tidak semua ilmuan memandang mitos merupakan sebuah hal yan konyol untuk dikaji, karena menganggap mitos menyeruak ke permukaan ketika nalar intelektual mengalami ketumpulan dalam merespon berbagai macam fenomena alam yang mengepung kehidupan. 

Arysio Santos misalnya, Arysio Santos memposisikan mitos sebagai hal yang harus dikaji secara ilmiah! Dalam pemikiran Arysio Santos, mitos itu adalah transfer dari realitas yang pernah terjadi dalam kehidupan nyata, dan tugas seorang ilmuan adalah mentransfer mitos tersebut kembali ke fakta-fakta ilmiah yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk membangun ilmu pengetahuan dan membangun peradaban mansia.

Berawal dari dasar pemikiran tersebut, maka Arysio Santos kemudian mengartikan mitos tentang "Pilar Hercules" dengan "Selat", ya selat yang memisahkan antara benua satu dengan benua laut lainnya.

Dalam tulisannya tersebut Arysio Santos juga mengataka bahwa kata "Pulau" yang dilontarkan oleh Plato diartikan "Benua". Sedangkan untuk kata "Samudra seungguhnya" yang dilontarkan pula oleh Plato diartikan oleh Arysio Santos dengan "Samudra Pasifik ditambah "Benua Atlantik" dan kata "Benua Luar" atau "benua sesungguhnya" yang dilontarkan oleh Plato adalah  Amerika, sebagaimana diyakini oleh sebagian besar para pakar.

Baca Juga Sejarah Atlantis Dan Kekecewaan Columbus


Kesimpulan

Berawal dari sini, kata "Pilar Hercules" dan kata-kata Plato, menurut Arysio Santos, kemudian para ilmuan tidak mengkajinya lagi secara lebih serius dan mendalam, namun mereka segera mencari keberadaan Atlantis ditempat-tempat yang ditunjukan Plato. Mereka mencari di Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, Amerika, Kuba, Yunani dan banyak tempat lainnya, namun pada akhirnya pencerian mereka itu hanya berakhir pada isapan jempol semata, karena mereka menafsirkan apa yang diucapkan oleh Plato tersebut secara harfiah.

Pilar-pilar Hercules yang melegenda tersebut sesungguhnya tersebar (Replika) di berbagai tempat di penjuru dunia, dan disimbolkan dalam bentuk yang berbeda-beda pula. Namun, dalam hal ini "Pilar Herkules" yang dimaksud adalah pilar yang berhubungan dengan keberadaan Atlantis, pilar yang merujuk pada tulisan Plato dalam bukunya Timeaus dan Critias.

Baca Juga Sejarah Atlantis Dan Asal Mula Bangsa Mesir

Share this post

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel