Teknik Closing Cepat Dalam Menjual Produk - Tempat Informasi -->

Sponsor:

Teknik Closing Cepat Dalam Menjual Produk

Teknik Closing Cepat Dalam Menjual Produk - Teknik closing digunakan untuk menutup atau mengakhiri suatu interaksi proses menjual, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu deal atau kesepakatan dari prospek. Oleh karena itu bagi anda yang sedang menjual suatu produk disarankan untuk memahami teknik closing dalam menjual produk yang akan kami bahas.

Kapan Anda Harus Melakukan Closing?

Pada saat anda telah berhasil menyelesaikan "probing" dan "supporting" dengan baik dan sukses, kemudian prospek menunjukkan sikap acceptance atau menerima produk anda. untuk mengetahui apa itu teknik supporting Silahkan Baca Teknik Supporting Dalam Penjualan Produk


Gambar Teknik Closing Cepat Dalam Menjual Produk


Buying Signal Atau Isyarat Pembeli

Kadang kala acceptance dari prospek tidak terlalu nyata. yang tampak hanyalah Buying Signal atau "isyarat membeli" saja. Yang mana buying signal ini bisa berupa verbal, bisa juga berupa visual (bahasa tubuh). Sehingga hal ini sangat memerlukan keahlian dan ketajaman naluri anda untuk membaca atau menangkap buying signal dari prospek.

Pernyataan Prospek Yang Menunjukkan Sikap Acceptance Buying Signal Secara Verbal

Ya, saya mau......
Ya, saya suka....
Ya, saya setuju...
Ya, kelihatannya bagus....
Ya, kelihatannya cocok....
Ya, kelihatannya canggih....
Ya, harganya murah....
Ya, kelihatannya bisa menghemat....

Pernyataan Prospek Yang Menunjukkan Sikap Acceptance atau Buying Signal Secara Visual (bahasa tubuh)

  • Ekspresi wajah yang senang, gembira,senyum, puas.
  • Menganggukkan kepala
  • Dan sebagainnya.

Cara Melakukan Closing Produk

1. Menyimpulkan kembali "kebutuhan prospek" serta "manfaat produk" yang telah diterima atau disetujui oleh prospek selama pembicaraan tadi, kemudian....

2. Mengajukan Sales Order untuk ditandatangani prospek.

3. Jika prospek belum mau menandatangani Sales Order yang anda ajukan, maka lakukan Probing lagi dengan menggunakan "Close Probe" untuk mengetahui dan berhasil menangani penyebabnya, barulah anda boleh melakukan Closing kembali sampai tuntas.

4.
 Atau, walaupun anda sudah berupaya untuk melakukan Closing, tapi Prospek masih belum mau mengambil suatu keputusan untuk membeli produk anda, karena mungkin prospek masih butuh waktu untuk merundingkan atau mempertimbangkannya lebih lanjut. maka sambil menunggu, ebaiknya anda aktif melakukan suatu action plan atau rencana tindak lanjut untuk lebih mengikat prosepek, seperti :
  • Mengajukan penawaran harga secara tertulis
  • Mengusulkan demo produk
  • Mengusulkan uji coba produk
  • Dan sebagainya.

Mengapa harus menyimpulkan kembali Kebutuhan Prospek serta Manfaat Produk pada saat melakukan Closing?

Untuk mengingatkan dan menegaskan kembali, serta mendapatkan pengakuan Prospek tentang kebutuhan terhadap manfaat produk anda yang telah diterima aau disetujui dalam pembicaraan tadi.

Kalimat Pendahuluan Sebelum Penyimpulan
Awali dengan suatu "kalimat pendahuluan" yang baik, untuk menarik dan memusatkan perhatian Prospek pada kesimpulan yang akan anda sampaikan.

Contoh Kalimat Pendahuluan Sebelum Menyimpulkan
Baiklah, sebelum kita mengakhiri pertemuan ini, saya ingin menyimpulkan hasil pembicaraan kita tadi, bahwa.......

Penyimpulan Kebutuhan Prospek Terhadap Manfaat Produk Anda
Bapak/ibu membutuhkan......
Bapak/ibu memerlukan......
Dan seterusnya......

Contoh Penyimpulan Kebutuhan Prospek terhadap Manfaat Produk Anda
Bapak / Ibu membutuhkan alat yang benar-benar dapat membasmi virus secara efektif sampai tuntas.

Contoh Kalimat Pendahuluan disertai Penyimpulan Kebutuhan Prospek terhadap Manfaat Produk Anda.
Baiklah, sebelum kita mengakhiri pertemuan ini, saya ingin menyimpulkan hasil pembicaraan kita tadi, bahwa Bapak/Ibu memerlukan atau membutuhkan alat yang benar-benar dapat membasmi virus secara efektif sampai tuntas.

Apa yang harus dilakukan jika Closing Anda di tolak?

Lakukan "probing" lagi untuk mengetahui apa penyebabnya, barulah anda boleh melakukan closing kembali sampai tuntas.

Contoh Closing yang ditolak, tapi dapat diatasi dengan Probing dalam Interaksi berikut ini 
A : Anda
P : Prospek

Closing
A : Baiklah, sebelum kita mengakhiri pertemuan ini, saya ingin menyimpulkan kembali hasil pembicaraan kita tadi bahwa, Bapak / Ibu membutuhkan alat pembasmi Virus yang benar-benar dapat membasmi virus secara efektif sampai tuntas dengan menggunakan bahan Bioteknologi dan UV light. untuk itu bapa / Ibu telah sepakat akan meggunakan alat pembasmi virus XYZ yang besar 1 unit.
P : Jangan dulu (prospek menolak)

Probing
A : Apakah masih ada hal lainnya?
P : Ya, saya minta harganya dikurangi lagi
A : Baiklah, untuk bapa / Ibu, saya berikan harga discount khusus ...%
P : Ya, bagus (prospek menerima)

Closing
A : Baiklah, saya mengulang kembali bahwa Bapak / Ibu sepakat menggunakan alat pembasmi virus XYZ type yang besar 1 unit dengan discount sebesar...%.

Catatan Mengenai Closing
Ada empat unsur yang dapat memungkinkan prospek membeli produk anda, Yaitu :
  • Kebutuhan : artinya prospek memang ada kebutuhan untuk membeli produk anda
  • Kemauan : artinya, prospek memang ada kemauan untuk membeli produk anda
  • Kemampuan : artinya, prospek memang ada uang untuk kembali produk anda
  • Keputusan : artinya, prospek memang ada kewenangan untuk membeli produk anda.

Setelah anda mengetahui keempat unsur penentu di atas, maka sekarang anda seharusnya sudah bisa melakukan identifikasi dan kualifikasi prospek, sehingga dapat menemukan sekaligus memastikan prospek dapat memenuhi ke empat unsur diatas tadi. Sebab, jika salah satu diantara keempat unsur initidak terpenuhi, maka prospek tersebut idak akan pernah bisa membeli produk anda seperti yang diharapkan.

Biasanya Closing dsudah dimulai pada detik-detik pertama pertemuan. maksudnya adalah, seorang penjual yang ahli, sejak dari awal pertemuan dengan prospek, ia sudah bisa memprediksi, bahkan memastikan bahwa, orang yang ia temui adalah betul-betul prospek dan akan terjadi closing pada akhir interaksi proses menjual nantinya.

Closing adalah tahap terakhir dari keseluruhan siklus penjualan, ini adalah hal yang sangat wajar dan sudah semestinya dilakukan oleh penjual. Namun, banyak penjual yang takut melakukan closing hanya karena takut ditolak, atau takut dianggap mengambil sesuatu dari prospek.

Bahwa menjaul bukanlah mengambil sesuatu dari prospek, tapi justru sebaliknya, karena dengan menjual anda telah berhasil membantu pembeli untuk mencapai tujuannya mendapatkan sesuatu yang ia butuhkan. Dan dengan menjual pula, anda berhasil membangun suatu hubungan yang sama-sama menguntungkan dan memuaskan.

Jadi intinya adalah, penjual dan pembeli sebenarnya sama-sama saling membutuhkan seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi satu sama lain. antara penjual dan pembeli mempunyai hasil "keduanya kalah atau keduanya menang". Artinya, penjual harus percaya bahwa, menjual bukan merupakan suatu situasi dimana penjual menag dan pembeli kalah. Yang sebenarnya adalah, ketika penjualan direalisasikan, maka keduanya harus jadi pemenang. Sebaliknya, jika penjualan tidak direalisasikan, maka keduanya sama-sama menjadi pecundang.

Walaupun anda belum mendapatkan kesempatan dari prospek, atau belum terjadi transaksi pada saat anda melakukan closing, anda harus tetap menghormati sikap dan keputusan prospek. Jangan sampai anda menampakkan kekecewaan di hadapan prospek atau pembeli. Justru pada siatuasi seperti ini, anda harus menunjukkan kesan yang baik dan simpatik dengan cara yang lebih elegan sebagai seorang penjual profesional yang tidak suka memaksa prospek, tapi justru  mengerti akan keadaan dan kebutuhan prospek.

Untuk mengerti akan keadaan dan kebutuhan prospek, serta untuk pendekatan selanjutnya, anda harus tetap me-maintain dan mem-follow up prospek dengan sebaik-baiknya. karena prospek adalah calon pembeli yang juga sekaligus merupakan asset buat anda.

Baca Juga Cara Panen Uang Dengan Bisnis Online

Penutup

Itulah teknik closing cepat dalam menjual produk. Agar semangat anda tetap terpelihara dan terfokus, walaupun anda belum mendapatkan kesepakatan dari prospek, atau belum terjadi transaksi pada saat anda melakukan closing, anda harus memandang bahwa, ini bukanlah suatu kegagalan, tetapi hanyalah suatu pencapaian yang belum maksimal. Dan anggap saja ini suatu rintangan yang menghambat, atau sesungguhnya ini merupakan rintangan, anda harus yakin abhwa, dibalik rintangan pasti ada kesempatan menanti.

Prospek bisa terdiri dari perorangan, perusaan, kantor, instansi, organisasi dan lain sebagainya. tapi dalaj ini, anda harus tetap menganggap bahwa, prospek sesungguhnya yang harus anda garap adalah orang atau personnya. Dimana person ini bisa terdiri dari satu orang atau lebih, mulai dari yang positif, hanya sebagai pendukung, sampai pengambil keputusan. Maka dengan menyadari hal ini, anda perlu membangun dan membina suatu hubungan yang baik dengan prospek. Sebab kenyataan menunjukkan bahwa, terjadinya suatu pembelian ata transaksi, banyak dipengaruhi oleh faktor emsional pembeli.

Baca Juga Role Play Cara Demo Produk Yang Sukses

Share this post

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel