7 Rahasia Meraih Prestasi Dengan Cepat Dan Tepat - Tempat Informasi -->

Sponsor:

7 Rahasia Meraih Prestasi Dengan Cepat Dan Tepat

7 Rahasia Meraih Prestasi Dengan Cepat Dan Tepat

Apakah rahasia para peraih prestasi? Nasib? Kepintaran? Dedikasi? semua itu memang faktor-faktor yang mendukung. tapi, apapun bidang yang ditekuni, maka para peraih prestasi ini memiliki satu kesamaan dalam kebiasaan dan keterampilan mental yang dapat dipelajari oleh siapapun.

Gambar 7 Rahasia Meraih Prestasi Dengan Cepat Dan Tepat


sebagai contoh, kita sering menemukan teman kita dapat melompat lebih tinggi dibanding dengan diri kita walaupun kita dan teman kita sama-sama berbakat, berkepribadian menarik, dan ambisius. yang jadi pertanyaan adalah : mengapa yang satu dapat melompat lebih tinggi dari yang lainnya? hal ini bukan disebabkan oleh nasib, koneksi atau dedikasi terhadap pekerjaan - tetapi sebenarnya karena teman kita adalah seorang prestasiawan puncak dan kita bukan prestasiawan puncak.

Charles Garfield, Guru Besar luarbiasa pada Fakultas Kedokteran Universitas California di San Fransisco, dan Kepala dari sebuah Institut Riset miliknya sendiri - Peak Performance Center di Berkley, telah mengamati 1.500-an prestasiawan puncak yang terkenal di berbagai lapangan kehidupan.

Charles melihat bahwa ternyata mereka semua memiliki beberapa aspek yang sama - aspek-aspek yang bukan diperoleh dari lahir; tapi justru yang bisa dipelajari oleh siapa pun.

ini bukanlah berarti bahwa semua orang bisa menjadi presiden direktur atau peraih medali emas Olimpiade. tapi ini adalah pertanda bahwa kita semua bisa belajar sesuatu untuk memanfaatkan bakat yang ada pada diri kita. berdasarkan penelitian Charles, maka inilah 7 langkah yang mengarah pada penampilan puncak tersebut.

7 Rahasia Meraih Prestasi Dengan Cepat Dan Tepat

1. Jalani Hidup Sepenuhnya

kita seringkali mendengar, para prestasiawan puncak adalah pribadi-pribadi "nomor satu" - orang yang berkemauan keras, ngotot dan yang suka membawa pekerjaannya ke rumah serta mengerjakannya sampai larut malam.

tetapi menurut Charles, yang terjadi adalah sebaliknya "orang-orang seperti itu cenderung untuk mencapai puncaknya pada saat yang awal, dan kemudian prestasinya mulai menurun atau tetap rata saja. yang menjadi kegemaran mereka adalah justru pekerjaan itu sendiri, dan mereka tidak begitu peduli akan hasilnya..."

tetapi, orang-orang yang berpenampilan puncak justru sebaliknya, mereka mau bekerja keras - tetapi kerja dalam batas-batas yang tegas dan jelas. bagi mereka kerja bukanlah segala-galanya. ketika Charles mewawancarai para pemimpin puncak dari 10 perusahaan utama, maka Charles menemukan dan melihat bahwa para eksekutif ini justru tahu bagaimana untuk memiliki waktu santai, mereka justru bisa meninggalkan pekerjaannya di kantor, membina hubungan yang akrab dengan teman-teman dan keluarga, serta mempergunakan cukup banyak dari waktunya bersama anak-anak dan teman-teman dekatnya.

2. Pilih Karir Yang Memang Anda Suka

sebenarnya yang diinginkan adalah menyunting buku anak-anak, tetapi anda memilih untuk memilih menyunting buku petunjuk bisnis, dengan anggapan bahwa inilah jalan untuk memperoleh gaji yag lebih tinggi. 

selama beberapa tahun lamanya, dengan berat hati anda bangun dari tidurnya dan menghabiskan hari-harinya dalam seminggu untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak begitu anda senangi - dan yang anda sebenarnya juga tidak pernah memberikan perasaan puas atas imbalan yang diterimanya.

jika tadinya anda melakukan apa yang memang ingin dilakukannya, maka mungkin anda bisa atau mungkin tidak bisa memperoleh gaji yang tinggi. tapi yang jelas anda akan menjadi satu pribadi yang lebih bahagia dan lebih berhasil.

data-data yang dikumpulkan Charles memperlihatkan bahwa para prestasiawan puncak memilih pekerjaan yang memang benar-benar mereka senangi. mereka memakai 2/3 dari waktu kerjanya untuk pekerjaan-pekerjaan itu; dan baru akan memakai 1/3 lagi untuk tugas-tugas yang tidak mereka senangi.

mereka mendambakan kepuasan-kepuasan yang lebih dalam daripada kepuasan luar seperti kenaikan pangkat, gaji tinggi dan kekuasaan.

tapi pada akhirnya, seringkali mereka memperoleh kedua-duanya. ini bisa dimengerti. karena menikmati apa yang mereka lakukan, maka hasilnya menjadi lebih baik dan akibatnya penghasilan mereka pun menjadi lebih baik.

3. Lakukan Latihan Menghadapi Tugas-tugas Yang Menanti - Di Dalam Pikiran

sebelum masuk ke dalam situasi sulit bagaimana pun - rapat dewan komisaris, pidato di depan umum, pertandingan tenis yang menentukan - para prestasiawan puncak mencoba membayangkan tindakan yang akan diambilnya, di dalam pikirannya.

Pegolf terkenal Jack Nicklaus, misalnya, tidak akan pernah mengayunkan tongkat golfnya sebelum ia membayangkan gerakan ayunan pukulannya, arah melayangnya bola dan titik dimana nanti bola itu akan mendarat.

semua kita tentu pernah mengkhayalkan suatu peristiwa yang bakal terjadi. tetapi menghayal secara pasif tidaklah sama dengan melakukan perhitungan mental yang melibatkan keterampilan yang bakal dibutuhkan untuk suatu aktivitas.

4. Kejarlah Hasil, Jangan Mengejar Kesempurnaan

banyak orang yang ambisius dan bekerja keras yang begitu tergila-gila akan kesempurnaan, sehingga akibatnya hasil yang dicapai begitu kecil.

ketika Ahli Psikiater Universitas Pennsylvania, David D. Burns, penulis buku Feeling Good: The New Mood Therapy melakukan penelitian terhadap 69 orang wira-niaga sebuah perusahaan asuransi terkenal, maka ia menemukan kenyataan bahwa mereka yang mempunyai kecenderungan untuk sempurna (perfeksionis) pendapatannya adalah kurang 8.000 sampai 10.000 dollar setahun dibanding dengan mereka yang tidak mengejar kesempurnaan.

hal ini bukanlahhal yang mengejutkan bagi Charles Garfield. berdasarkan apa yang ditemukannya, mereka yang berpenampilan puncak, selalu bebas dari keinginan untuk sempurna, mereka tidak menganggap kesalahan sebagai kegagalan, bahkan dari kegagalan mereka belajar untuk tampil lebih baik pada kesempatan berikutnya.

5. Rela Menanggung Risiko

pada umumnya orang senang berada pada apa yang oleh Charles disebut sebagai "wilayah aman" atau "zona nyaman", daripada mengambil suatu kesempatan baru, orang lebih ingin tetap aman, meskipun ia harus membayar hal itu dengan keadaan yang biasa-biasa saja dan rasa bosan.

banyak orang lain yang memiliki pemikiran bahwa ia nyaman dengan peran yang kecil dan ingin tetap berada di zona nyaman - tidak selalu berarti penakut. masalahnya hanyalah bahwa ia tidak mau bersusah payah memikirkan apa yang akan terjadi kalau ia gagal.

mereka yang berpenampilan puncak, kebalikannya, berani memikul resiko sebaba cara cermat mereka telah mempertimbangkan bagaimana mereka akan bersikap bila memang mereka gagal. seorang peraih puncak prestasi berpikiran bahwa sebelum ia mengambil suatu keputusan penting, maka di dalam khayalannya ia akan membuat kalkulasi yang paling buruk kepada dirinya sendiri.

ia membayangkan hal terburuk yang bisa saja terjadi pada dirinya sendiri, dia berpikir tentang apa yang dia lakukan?, apakah dia akan tetap hidup dengan kegagalan itu?, dan seringkali dia berkata "ya" tetapi jika jawabannya "tidak" maka dia tidak akan mengambil peluang itu.

dengan membangun "skenario kasus yang paling buruk" seperti kata Charles Garfield, anda bisa membuat pilihan yang rasional, jika anda tetap terpaku oleh ketakutan, maka anda tidak akan mempunyai pilihan sama sekali.

6. Jangan Menganggap Sepele Potesi Diri Sendiri

pada umumnya kita merasa bahwa kita tahu keterbatasan kita. tapi dalam banyak hal apa yang kita "tahu" itu bukanlah suatu fakta nyata - hanya kepercayaan-kepercayaan yang membatasi diri dan todak pada tempatnya.

dan kepercayaan yang membatasi diri dan tidak pada tempatnya ini yang dimaksud oleh Charles adalah kendala terbesar untuk melakukan penampilan tingkat tinggi.

dahulu orang tahu bahwa adalah tidak mungkin bagi manusia untuk lari 1 mil dengan kecepatan di bawah 4 menit. berbagai tulisan di dalam jurnal kedokteran juga telah membuktikan bahwa tubuh manusia tidak mungkin melakukannya.

tapi, kemudian pada tahun 1954, Roger Bannister menembus batas empat menit itu. dan 2 tahun berikutnya ada 10 atlit lagi yang mengikuti jejak Roger.

disini bukan hendak menyatakan bahwa tidak ada batas kecepatan yang bisa dilakukan manusia atau batas tertinggi berat yang bisa diangkat manusia atau batas terbaik dari tugas yang bisa dilakukan seseorang.

yang ingin disampaikan disini adalah bawah sebenarnya keterbatasan kita jarang mengetahui secara tepat dimana sebenarnya keterbatasan kita. karena itu banyak dari antara kita yang menetapkan ambang keterbatasan jauh dibawah apa yang sebenarnya bisa dicapainya.

di pihak lain, mereka yang berpenampilan puncak, selalu lebih mampu mengabaikan batas-batas semua ini, karena melihat pada keterbatasan, mereka lebih melihat pada diri mereka - pada perasaan, fungsi dan momentum usahanya - dan karenanya lebih bebas untuk meraih di tingkat puncak prestasi.

7. Bersainglah Dengan Diri Sendiri, Jangan Dengan Orang Lain

mereka yang memiliki puncak prestasi lebih memusatkan perhatian terhadap bagaimana melakukan usaha yang lebih baik daripada sebelumnya, daripada sekedar menaklukan pesaing. memang, kegelisahan terhadap kemampuan pesaing - dan kemungkinan keunggulannya seringkali membawa pengaruh yang merusak semangat kita.

pada umumnya mereka yang berpenampilan puncak tertarik pada bagaimana sebisa mungkin melakukan kerja dengan standar kerja itu sendiri. karena itu mereka cenderung menjadi "pemain tim" daripada "pemain tunggal".

mereka tahu bahwa suatu persoalan rumit akan bisa ditangani lebih baik oleh kelompok daripada secara pribadi. karena itu mereka lebih rela membiarkan orang lain melakukan perannanya atas pekerjaan tu. "pemain tunggal", yang seringkali terlalu takut terhadap saingan tidak bisa mendelegasikan pekerjaan atau pengambilan keputusan yang penting. penampilan mereka terbatas, karena mereka ingin melakukan segala-galanya seorang diri.

itulah keterampilan mereka yang berpenampilan puncak. jika anda ingin lebih memanfaatkan bakat anda - ingin memanfaatkan sepenuhnya potensi yang ada pada diri anda, maka belajarlah mempergunakan keterampilan itu. seperti yang dikatakan oleh Charles Garfield " saya tidak mengatakan Cobalah Lebih Keras' atau ' mengapa anda tidak bisa melakukan hal yang lebih baik?".

yang ingin saya sampaikan adalah bahwa anda mempunyai daya untuk merubah kebiasaan berpikir anda dan mendapatkan keterampilan tertentu. dan jika ini yang anda lakukan, maka anda bisa meningkatkan penampilan, produktivitas dan kwalitas dari keseluruhan hidup anda.

Share this post

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel