Sejarah Ratu Kristina Dari Swedia Dan Perjanjian Praha - Tempat Informasi -->

Sponsor:

Sejarah Ratu Kristina Dari Swedia Dan Perjanjian Praha

Sejarah Ratu Kristina Dari Swedia Dan Perjanjian Praha - Pada masa Oliver Cromwell, Kekaisaran Roma Suci di daratan Eropa masih berdiri dengan kejayaannya, tetapi mulai terpecah menjadi kerjaan-kerajaan kecil sehinga kekuasaan kaisar hanya dalam nama saja. Apalagi kekaisaran itu terikat pada Paus yang mana merupakan sumber kekuasaannya, dan karena Paus beragaman Katolik, sedangkan hampir semua negara-negara di Eropa utara beragam Protestan.

Pada tahun 1618 meletuslah peperangan yang berlangsung selama 30 tahun antara kaisar dan para penguasa negara-negara Protestan. Salah seorang raja yang berperang melawan kaisar Oliver Cromwell adalah Raja Gustavus Adolfus dari Swedia.

Sejarah Ratu Kristina Serta Perjanjian Praha


Gambar Sejarah Ratu Kristina Dari Swedia Dan Perjanjian Praha


Gustavus Adolfus berulang kali mengalahkan pasukan Kaisar Oliver Cromwell dan menduduki sebagian wilayah Jerman sampai sejauh Frankfurt dan Munchen. Namun Gustavus Adolfus gugur di dalam peperangan didekat Lutzen, dan Gustavus meninggalkan seoarng anak perempuan berumur enam tahun yang bernama Kristina. Kristina sebagai pewaris tahta, Seorang Menteri yang setia dan bertindak sebagai wali selama beberapa tahun dan mengakhiri peperangan dengan Perjanjian Praha. Dan ia menyiapkan Kristina untuk menjadi ratu yang cakap dan bijaksana.

Pada Saat Kristina Menjadi Ratu Kecil Di Swedia

Pada waktu Kristina kecil dan berumur enam tahun, ayahnya Gutavus Adolfus gugur dalam dan sebagai pengganti ayahnya yang seoarng raja, maka Kristina menjadi ratu. Untuk mempersiapkan diri menjadi kepala negara, Kristina melewatkan masa kanak-kanaknya dengan belajar. Ia belajar banyak bahasa dan senang membaca buku, Kristina menjadi seorang ratu yang berpendidikan dan mendalami berbagai ilmu pengetahuan pada zamannya dan Kristina senang bergaul dengan para cendekiawan.

Ketika Ratu Kristina Melawan Bangsawan Swedia

Pada usia 18 tahun, Kristina mulai memerintah Swedia, Kristian memerintah dari tahun 1626 sampai 1689. Kristina begitu benar-benar tampak sebagai penguasa yang kuat dan bijaksana. disaat beberapa bangsawan menjadi terlalu berkuasa, maka Kristina mengeluarkan hukum yang membatasi hak-hak istimewa dan pengaruh-pengaruh meraka.

Ratu Kristina Yang Cerdik Dan Pandai

Pada masa pemerintahan Kristina, Swedia mencapai puncak perkembangan, wilayahnya meliputi seluruh Finlandia, sebagai pantai kekaisaran Rusia, dan wilayah luas di pantai Kekaisaran Jerman dan kerajaan Polandia. Krisina memerintah dengan damai dan mendatangkan banyak tokoh cerdik, pandai serta filusuf dari seluruh Eropa ke istananya yang sangat indah.

Kristina Mengalami Krisis Batin

Gutavus Adolfus, ayah dari Ratu Kristina, adalah seorang pemimpin perlawanan kaum Protestan terhadap kaum Katolik. Tetapi ratu muda itu sudah lama merenung dan mengalami krisis batin, lalu akhirnya Kristina memutuskan untuk pindah dan menjadi seorang Katolik. Bagi warganegara Swedia, kepindahan Kristina dari Agama Protestan ke Agama Katolik merupakan suatu sandungan permasalahan, lalu para pangeran mengancam Kristina dengan ancaman pemberontakan.

Ketika Ratu Kristina Turun Tahta

Untuk menghindari perang saudara, Kristina memilih untuk turun tahta dan pergi dari Swedia, dan Kristina menunjuk sepupunya sebagai pengganti yang mengambil nama Charles X. Kemudian denga sahabat-sahabatnya yang paling setia Charles X pergi berkeliling Eropa dan berkunjung ke berbagai istana di Eropa.

Ketika Ratu Kristina Di Roma

Roma adalah kota yang paling disenangi oleh Kristina, pusat agama Katolik, agama baru bagi Kristina, disana Kristina mendapat banyak sahabat baru. Kristina tinggal disebuah istana yang sangat indah di Roma dan banyak tokoh-tokoh besar pada zaman itu suka berkunjung ke istana Kristina.

Baca Juga Sejarah Simon Bolivar Pahlawan Dari Karakas Amerika Selatan

Ratu Kristina Dan Rumah Yang Bergaya Museum

Kristina membawa banyak kekayaan, sebagian besar dari kekayaannya ia gunakan untuk membeli karya seni dan buku-buku berharga dan istananya menjadi seperti sebuah museum. Pada saat Kristina meninggal, semua harta kekayaan miliknya di wariskan kepada seorang Kardinal. Kini sebagian besar koleksinya disimpan di Museum Vatikan, dan Kristina dimakamkan di Gereja Santo Petrus di Roma.

Baca Juga Sejarah Tokoh-tokoh Zaman Purba

Share this post

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel