Sejarah Raja Attila Dan Raja Hun
Kamis, 08 Maret 2018
Orang Roma kuno menyebutnya penduduk luar kekaisaran sebagai bangsa Barbar. Yang dianggap bangsa yang kasar dan tidak beradab. Namun pada kenyataannya di luar kekaisaran Roma tumbuh peradaban yang kuat, meskipun adat istiadatnya berbeda dengan kehidupan Roma yang maju. Kebanyakan bangsa Barbar mengembara sehingga tidak perlu membangun kota beserta monumen dan istana.
Sejarah Raja Attila Dan Raja Hun
Namun mereka itu adalah petempur yang cerdas dan pemberani, penunggang kuda yang tangkas dan pemanah yang hebat. Bangsa barbar terkuat adalah Hun, ketika Atilla menjadi rajanya, daerah mereka luas bahkan meliputi wilayah kekaisaran Roma Timur. Tetapi Attila ingin menaklukkan Roma juga, pada waktu itu bangsa barbar merasa lebih kuat daripada tentara Roma yang tangguh dan telah menaklukan dunia.
Raja Attila Dan Putri Honoria
Attalia merasa sudah menjadi suami Honoria, Attila meminta agar kaisar Valentino III menebus kesalahan dan memaharkan separuh kekaisaran. Jika tidak, maka Attila akan menyerang.
Serbuan Pertama Raja Attila
Kaisar tidak mengirim jawaban atas ancaman Attila, oleh karena itu Attila dan pasukannya menyerbu wilayah Roma, merebut Gallia dan merusak banyak kota. Tetapi Attila kalah dalam pertempuran sengit di Padang Katalaunia.
Raja Attila Membumi Hangus Kota-kota di Italia
Attila mundur ke Germania, tetapi tahun berikutnya datang lagi ke Italia untuk membalas dan membumihanguskan tiap kota yang dilalui. Aquilea kuno juga dirusak bangsa Hun.
Serangan Bangsa Barbar Di Laguna
Selagi bangsa barbar bergerak maju, penduduk sejumlah kota lari mengungsi ke pulau-pulau kecil di Laguna Venesia. Pondok-pondok mereka merupaka inti pertama kota Venesia kini.
Baca Juga Sejarah Ratu Katerina II Dari Russia
Baca Juga Sejarah Ratu Katerina II Dari Russia
Penutup
Tampaknya tidak ada sesuatu pun yang dapat menghentikan gerak maju orang-orang Hun, tetapi Paus Leo I menghadapi Attila tanpa senjata, Paus Leo hanya membujuk Attila untuk kembali. Dan sampailah pada akhir petualangan Attila, tidak ada seoarng pun yang tahu mengapa Attila mau bersedia mundur, mungkin karena tentaranya lelah, Attila kembali ke padang stepa dan beberapa bulan kemudian meninggal pada usia 58 tahun.
Baca Juga Sejarah Benua Atlantis Pasca Plato
Baca Juga Sejarah Benua Atlantis Pasca Plato