Sejarah Jengis Khan Pemimpin Mongol Tanpa Istana
Minggu, 11 Maret 2018
Sejarah Pemimpin Mongol Jengis Khan Yang Tanpa Istana - Jengis Khan adalah salah seorang penguasa terkuat dalam sejarah, namuan Jengis Khan tidak mempunyai istana ataupun rumah batu. Sebagai pemimpin bangsa Mongol pengembara, Jengis Khan hidup diatas kuda dan tidur di dalam kemah.
Sejarah Jengis Khan Pemimpin Mongol Tanpa Istana
Jengis Khan adalah orang Mongol yang paling terkenal, ia menjadi yatim piatu sementara ia masih kecil, dan ia tumbuh dewasa dan menaklukkan sebuah kerajaan yang luas. Ini adalah kisahnya yang luar biasa. Bangsa Mongol adalah penggembala dan perampok, serta terbagi atas suku-suku yang saling berperang. Jengis Khan semua suku-suku itu dan memimpin mereka menaklukkaan hampir semua negara yang terkenal pada masa itu.
Nama Asli Jengis Khan
Sewaktu muda, Jengis Khan bernama Temujin, dikisahkan, sewaktu para pemimpin Mongol berkumpul di hutan untuk mengangkatnya sebagai penguasa Bangsa Mongol, dibicarakanlah nama apa yang hendak diberikan kepada pemimpin mereka yang baru yang bernama Temujin. Tiba-tiba ada seekor burung branjangan yang mengoceh "Jengis, Jengis" sambil terbang. Salah satu pemuka agama itu berkata "kalian mendengar suara itu?". "Itulah kehendak para Dewa". Maka mereka menamai Temujin dengan nama baru yaitu Jengis Khan.
Jengis Khan dalam bahasa Mongol yang mempunyai arti yaitu "pemimpin yang paling kuat". Dan Jengis Khan memang benar terbukti sebagai seseorang yang sangat kuat dan pemberani. Jengis Khan memimpin Bangsa Mongol dari tahun 1167 sampai 1227.
Jengis Khan Yang Yatim Piatu
Ayah Temujin adalah seorang pemimpin suku, ayah Temujin mati karena diracun oleh musuhnya, sebagai seorang yang yatim piatu pada usia Temujin kala itu 13 tahun, Temujin diwarisi tugas yang tidak mudah, tetapi Temujin kuat dan berani menjalankan amanat yang diwariskan oleh ayahnya itu. Dan tidak berselang lama, Temujin diakui sebagai pemimpin sukunya dan suku-suku lain yang paling berani dan kuat.
Tawanan Jengis Khan
Jengis Khan memimpin bangsa Mongol untuk bertempur melawan bangsa Tatar, dan Jengis Khan selalu menang. Tetapi pada suatu hari Jengis Khan terluka dalam pertempuran, prajurit musuh yang melukainya di bawa kehadapannya. Semua orang mengira bahwa Jengis Khan akan membunuh prajurit musuh tersebut, namun dugaan itu salah, Jengis Khan malah mengangkat prajurit itu sebagai komandan detasement sebagai penghargaan atas keberaniannya terhadap Jengis Khan.
Tembok Besar Di China
Jengis Khan menghancurkan bangsa Tatar, dan Jengis Khan memutuskan untuk menyerbu China, dengan tentaranya yang kuat sejumlah 200.000 oarng itu, Jengis Khan menghancurkan Tembok Besar China dan merusak kota serta desa-desa, dan akhirnya Jengis Khan berhasil masuk ke China dan berhasil masuk ke ibukota Cina.
Ketika Beijing Dilahap Api
Beijing bertahan lama melawan pendudukan tentara Jengis Khan, tetapi pada akhirnya penduduk Beijing menyerah. Para penduduk Beijing lari dari istana kaisar karena istana kaisar dibakar dan api tidak pernah berhasil dipadamkan selama sebulan, dan seluruh kota Beijing menjadi puing-puing.
Jengis Khan Melawan Orang Arab
Setelah menaklukan Cina, Jengis Khan berganti menyerbu kerajaan Islam yang pada waktu itu kerajaan Islam sangat kuat, kota-kota Arab dapat sitaklukan setelah lima belas juta orang terbunuh oleh pasukan Jengis Khan.
Ketika Jengis Khan Melakukan Penghinaan Terhadap Orang Muslim
Jengis Khan tidak hanya membunuh orang Arab, tapi Jengis Khan melakukan penghinaan terhadap orang Muslim, tetapi juga menghina Agama Islam. Karena pada saat itu Jengis Khan memasuki sebuah masjis dengan menunggang kuda dan mengadakan pesta kafir disana.
Jengis Khan Di Rusia
Beberapa jenderal menyerbu Eropa, bahkan menaklukkan sebagian besar wilayah Rusia, tetapi Jengis Khan menarik mereka sebab wilayah bangsa Mongol sudah terlalu luas, dan di Timur Eropa terjadi pemberontakan.
Kematian Jengis Khan
Jatuhnya Jengis Khan disebabkan ketika Jengis Khan kembali ke padang Stepa dan mencari cara untuk lebih menyatukan kekaisaran. Pada suatu hari Jengis Khan terjatuh dari kudanya dan mengalami luka yang parah, dan luka itu tidak ada seorang pun yang berhasil menyembuhkannya, Jengis Khan mati di dalam kereta, dan setelah kematian Jengis Khan tidak ada yang menggantikannya sebagai pemimpin bangsa Mongol.
Baca Juga Sejarah Kalender Maya Dan Tengkorak Crystal Skull
Baca Juga Sejarah Kalender Maya Dan Tengkorak Crystal Skull