Sejarah Atlantis Dan Piramida Bangsa Maya
Selasa, 17 April 2018
Sejarah Atlantis Dan Piramida Bangsa Maya - Bagimana Hubungan Antara Suku Maya Dan Piramida? Banyak orang pernah mendengar legenda budaya Suku Maya, selama ini, kisah sebagian besar orang terhadap bangsa Maya tidak terlepas dari suasana hutan belantara di benua Amerika.
Jika menyinggung tentang bangsa Maya, yang terlintas di dalam benak setiap orang adalah sekelompok orang Indian yang sekujur tubuhnya mengenakan pakaian bulu wana cemerlang, berputar mengelilingi lingkaran di bawah sinar rembula melaksanakan upacara misterius, dan seorang dukun yang berdiri di tengah lingkaran.
Namun demikian, marilah kita lepaskan pemikiran seperti itu yang telah terlanjur tertanam di benak kita. Kita harus menngetahui kembali bekas kehidupan dan tempat tinggal suku Maya (untuk selanjutnya disebut bangsa Maya) tentu juga melihat bangsa dan kebudayaan Maya yang sesungguhnya.
Kisah Atlantis Dan Piramida Bangsa Maya
Bangsa Maya yang telah tinggal di Amerika Tengah memiliki peninggala sejarah yang misterius di tengah hutan belantara yang terpencil dan sepi. Namun, sejumlah orang meyakini bahwa sebenarnya bangsa Maya mempunyai hubungan yang erat dengan bangsa China dan Mongol di belahan bumi yang lain yang jauh.
Yang sangat mengejutkan adalah pendapat dari seorang professor bernama Gualberto Zapta Aonzo. yang mengatakan di dalam bukunya yang berjudul " An Overview of teh Mayan World (2002). Alonzo menyebutkan bahwa seni dan kesadaran beragam bangsa Maya memiliki kemiripan dengan suku di Indochina dan Indonesia.
Candi Tikal di Guatemala mempunyai kesamaan dengan piramida Naksei Chan Crong di Angkor, Kamboja. candi di Palanque, mirip dengan Candi Ajanta di India. simbol-simbol agama dan mitos binatang bangsa Maya mirip dengan kepercayaan di Jawa dan Asia Tenggara. Bahkan kisah, Mahabarata dan Ramayana menyebutkan bangsa yang disebut bangsa Maya, Agama Hindu juga menyebutkan adanya Dewa yang bernama Dewa Maya.
Awal Peradaban Bangsa Maya
Bangsa Maya adalah sekelompok suku yang tinggal di Semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan laut Karibia di Timur. Tepatnya masyarakat Maya tinggal di wilayah selatan Meksiko sekarang, Guatemala, bagian utara Belize, dan bagian barat Honduras.
Bangsa Maya kuno hidup pada milenium pertama sesudah Masehi di wilayah Meso-Amerika. penduduknya pernah mencapai jumlah 5-14 juta orang. Peradaban bangsa Maya bermula pada periode pra-klasik, yang berkembang pada periode klasik (sekitar 250 Masehi sampai 900 Masehi), dan berlanjut sampai periode post-klasik sampai kedatangan bangsa Spanyol di Yucatan.
Pada zaman kejayaannya, bangsa Maya adalah salah satu negri terdapat dan berkebudayaan paling dinamis di dunia, peradaban bangsa Maya memiliki banyak kesamaan dengan peradaban lain, diantaranya peradaban di Indonesia. Reruntuhan kota-kota mereka baru ditemukan pada tahun 1839 oleh ahli hukum dari Amerika Serikat, Jophn Stephens, bersama juru gambar asal Inggris yang bernama Frederick Catherwood. eksplorasi itu menemukan 44 kota dan tempat.
Kini para ilmuan yang menyelidiki kebudayaan bangsa Maya mengakui bahwa peradaban bangsa Maya luar biasa sangat maju. Hal itu dapat dilihat dari peninggalan-peninggalannya seperti buku-buku, meja-meja yang terbuat dari batu dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Namun Spanyol dalam serangan sesudah 1517 hanya beberapa tulisan pada meja-meja dan beberapa kalender yang tersisa sampai sekarang.
Hingga sekarang banyak sekali piramida, kuil, dan bangunan-bangunan kuno peninggalan bangsa Maya yang masih dapat ditemukan di sana. banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang ditinggalkan oleh mereka. Dari bukti-bukti sejarah, bangsa Maya memang memiliki kemampuan menulis yang baik dan juga memiliki kemampuan untuk membangun kota dan perencanaan kota.
Pengaruh Bangsa Maya Di Amerika
Dalam hal membangun, bangsa Maya terkenal dengan bangunan piramida dan berbagai bangunan besar lainnya. Tidak hanya itu, dalam kebudayaan, peradaban bangsa Maya memberikan pengaruh besar terhadapa kebudayaan Amerika Tengah. Pengaruh itu tidak hanya dalam hal peradaban, namun juga dalam hal populasi pribumi di era tersebut. Sampai saat ini, sejumlah bangsa Maya masih tetap ada dan meneruskan tradisi mereka yang telah berumur ribuan tahun.
Sungguh kebudayaan bangsa maya sangat tinggi, pengaruh kebudayaan bangsa Maya ini dapat ditemukan sejauh Meksiko Tengah, lebih dari 1000 kilometer dari pusat negeri Maya. Saat keturunan bangsa Maya membentuk populasi yang masih mempertahankan tradisi dan kepercayaan, dengan hasil akulturasi dan ideologi katolik Roma yang di adaptasi sejak zaman pra-columbus dan masa pasca pendudukan Spanyol.
Kemunduran bangsa Maya berkaitan dengan datangnya bangsa Eropa ke tanah Amerika. Christoper Columbus adalah orang yang memulainya, Christoper Columbus menemukan Benua Amerika. Columbus adalah pelaut yang lahir di Genoa, Italia Utara pada tahun 1451, benua Amerika yang ditemukan itu adalah benua Amerika bagian Selatan, tepatnya pada tanggal 14 Agustus 1498.
Kemudian secara diam-diam Amerigo Vespucci, teman dalam ekspedisi Columbus menyeberangi Samudera Atlantik dari Spanyol, membuat laporan lebih rinsi tentang penemuan Benua Amerika dan memajukan dua tahun dari tanggal penemuan benua itu yang sebenarnya tercantum dalam laporan pelayaran Columbus kepada Raja Spanyol.
Akhirnya Vespucci mendapat penghargaan sebagai penemu Benua Amerika, walaupun telah mengkhianati Columbus, nama Amerigo kemudian diabadikan menjadi Benua Amerika. Hingga kematiannya pada tanggal 20 mei 1506,Columbus sendiri tidak tahu bahwa dirinya telah menemukan benua Amerika bagian selatan, dalam keyakinannya, itulah Benua Asia yang ditulis dalam laporan Marcopolo pada abad ke-13 sebagai benua yang kaya akan emas.
Dari penemuan itulah kemudian Spanyol masuk ke Amerika Selatan pada abad ke-16. mereka menjajah daratan yang masih asli ini, penduduk Amerika Tengah dan Selatan yang ketika itu hidup sebagai petani yang primitif, mereka sama sekali tidak berdaya menghadapi kapal dan meriam kuat bangsa Spanyol.
Baca Juga Penyebab Hilangya Bangsa Maya Secara Misterius
Baca Juga Penyebab Hilangya Bangsa Maya Secara Misterius
Kesimpulan
Bangsa Spanyol segera menyebarkan agama mereka ke tempat tersebut, dua orang misionaris Spanyol melihat adanya kepercayaan takhayul dan ilmu sishi penduduk setempat. Mereka kemudian membakar tempat tersebut, dan mengakibatkan buku-buku kuno yang disembunyikannya terbakar semua. Tidak di sangka bahwa buku-buku tersebut adalah catatan tentang pusaka pengetahuan peninggalan kebudayaan bangsa Maya yang telah lama menghilang, didalamnya tercatat rincian ilmu pengetahuan dan kebudayaan bangsa Maya dalam kepingan-kepingan bukti sejarah yang berserakan.