Gejala Diastropisme Dan Gejala Vulkanisme
Minggu, 04 November 2018
Gejala Diastropisme Dan Gejala Vulkanisme
Gejala Diastropisme Atau Tektonisme - Gejala diastropisme adalah proses pergeseran bagian muka bumi yang satu dengan bagian muka bumi yang lainnya sehingga mengakibatkan berbagai bentukan dipermukaan bumi. gejala diastropisme disebut juga gejala tektonisme.
gejala tektonisme atau gejala diastropisme berlangsung secara cepat dan terjadi pada wilayah yang relatif sempit. bentuk permukaan bumi yang dihasilkan oleh gejala diastropisme adalah terbentuknya pegunungan lipatan dan patahan.
1. Lipatan
proses lipatan dapat terjadi pada lapisan batuan yang dekat dengan permukaan bumi, sifat lapisan batuan ini liat dan plastis. lapisan batuan dalam bumi akan mengalami pergerakan tekanan secara horizontal maupun vertikal. kecepatan pergeseran dalam lapisan buatan ini tidak sama. apabila salah satu lapisan memiliki kecepatan lebih lambat dibandingkan lapisan lainnya, maka lapisan tersebut akan mengalami lipatan.
bagian lapisan yang mengalami pengangkatan disebut antiklinal. daratan antiklinal yang menjadi satu disebut antiklinorium. bagian lapisan yang mengalami penurunan disebut sinklinal. deretan sinklinal yang menjadi satu disebut sinklinorium.
lipatan yang memiliki bidang antiklin dan sinklinal yang tegak dan simetri terhadap sumbu lipatan dinamakan lipatan tegak. apabila salah satu bentuk lipatannya lebih terjal sehingga mengakibatkan bidang simetrinya menjadi miring, maka akan terbentuk lipatan miring.
lipatan rapat yang bidang simetrisnya tegaj atau miring akan membentuk lipatan isoklinal. lipatan rebah akan terjadi jika proses lipatan berlangsung sangat kuat. lipatan rebah akan berubah menjadi lipatan rebah sesar sungkup jika simetrinya sangat miring sehingga terlihat terbalik dan bertumpuk. lipatan menggantung akan terbentuk jika simetrinya miring dan agak melengkung.
terbentuknya pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania disebabkan oleh adanya proses lipatan di dalam kerak bumi.
pegunungan sirkum pasifik terdiri dari jalur pegunungan yang berawal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan. setelah itu, jalur pegunungan ini berlanjut ke Pegunungan Sierra Madre di Meksiko, Pegunungan Rocky di Amerika Utara dan Pegunungan Alaska.
pegunungan ini kemudian menyambung ke pegunungan di Kepulauan Aleutian, Kepulauan Kuril, Kepulauan Jepang, Taiwan, dan Filipina. di Filipina terbagi menjadi dua jalur. jalur pertama berawal dari Pulau Luzon. jalur pertama ini berlanjut ke Kepulauan Palawan, Kepulauan Sulu, hingga berakhir di Kalimantan Utara.
jalur kedua berawal dari Pulau Luzon, jalur kedua ini berlanjut ke Pulau Samar, Pulau Mindanau, Kepulauan Sangihe, Pulau Halmahera, Pulau Papua, Kepulauan Solomon, Kaledonia Baru hingga Selandia Baru.
sirkum pegunungan Mediterania mempunyai jalur pegunungan yang berawal dari daerah Laut Mediterania sampai dengan busur pegunungan di Indonesia. pegunungan yang termasuk sirkum Mediterania adalah Pegunungan Atlas, Pegunungan Apenia, Pegunungan Pirrenea, Pegunungan Alpina, Pegunungan Korpatia, Daratan Tingi Anatolia, Pegunungan Elbrus, Pegunungan Himalaya, Pegunungan Arakan Yoma, Kepulauan andaman, Kepulauan Nikobar, sampai dengan pegunungan busur dalam dan busur luar Indonesia.
pegunungan busur dalam Indonesia berawal dari Pulau Sumetera bagian tengah. pegunungan ini berlanjut ke Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Water, hingga Kepulauan Banda. jalur pegunungan ini merupakan jalur pegunungan vulkanik.
pegunungan busur luar Indonesia berawal dari Pulau Sumetera sebelah barat, di pulau ini pegunungan busur luar meliputi Pulau Simeuhue, Pulau Nias, Kepulauan Mentawai, dan pulau Enggano. setelah itu, pegunungan ini menyambung ke pulau Jawa bagian selatan, Pulau Timor, Pulau Babar, Pulau Tanibar, Kepulauan Kai, Pulau Seram dan Pulau Buru. jalur pegunungan ini merupakan jalur pegunungan vulkanik.
2. Patahan
patahan juga dapat terjadi akibat adanya tekanan horizontal maupun tekanan vertikal. proses endogen yang membentuk patahan cenderung cepat. patahan yang terjadi pada sifat lapisan batuan yang kaku. gejala patahan ditandai dengan retakan kulit bumi.
ciri patahan adalah adanya bidang pergeseran daerah patahan dapat berbentuk mendatar, tegak ataupun miring. pada daerah patahan, terdapat salah satu bagian yang mengalami pengangkatan dan bagian lainnya mengalami penurunan. patahan mempunyai bentuk-bentuk sebagai berikut ini .
Bentuk-Bentuk Patahan
Horst
horst terjadi apabila lapisan batuan mengalami pengangkatan ke atas sepanjang garis bidang pergeseran.
Graben atau Slenk
graben atau slenk terjadi apabila lapisan batuan mengalami penurunan ke bawah di sepanjang bidang pergeseran. graben atau slenk dapat pula diartikan sebagai wilayah yang mengalami penurunan dianatara dua bentukan horst.
Patahan Horizontal dan Patahan Vertikal
patahan dapat terjadi apabila bidang pergeserannya tegak lurus yang mengakibatkan pergeseran ke arah samping. satu sisi akan membentuk destral, sedangkan sisi lain akan membentuk sinistral.
Block Mountain
block mountain disebut juga pegunungan patahan. pada pegunungan ini terdapat variasi bentuk patahan. ada patahan yang naik dan ada pula patahan yang turun dan juga patahan yang miring.
Flekstur
flekstur merupakan lipatan yang mengalami perubahan menjadi patahan.
Daerah-Daerah Patahan Yang Terdapat Di Dunia
Di Afrika Bagian Timur
daerah patahan di Afrika Bagian Timur terdapat di daerah Sungai Zambesi, Danau Nyasa, Teluk Aden, sepanjang Laut Merah, dan Teluk Akaba.
Di Swedia
di Swedia daerah patahan terdapat di lembah antara Pegunungan Vogesa dan Pegunungan Scharzwald
Di Indonesia
di Indonesia daerah patahan terdapat di Bukit Barisan, di Sulawesi yaitu Patahanmantan dan Patahan Palu-Karo, serta di Lembang - Bandung.
2. Gejala Vulkanisme
vulkanisme adalah proses endogen yang terjadi akibat adanya aktivitas magma. magma merupakan batuan padat yang mengalami perubahan menjadi cair.
magma yang berada atau bergerak di dalam lapisan bumi disebut intrusi magma. magma yang keluar menuju permukaan bumi disebut ekstrusi magma. magma yang keluar menuju permukaan bumi disebut ekstrusi magma. vulkanisme diartikan sebagai ekstrusi atau erupsi magma. erupsi magam inilah yang akan mengakibatkan terbentuknya gunung api, baik di daratan maupun di dasar laut.
1. Ekstrusi atau Erupsi Magma
erupsi magma adalah proses sembuan magma dipermukaan bumi. peristiwa keluarnya magma tanpa disertai dengan ledakan kuat disebut erupsi efusif. material magma pada erupsi efusif berbentuk cair atau lava. peristiwa keluarnya magma disertai ledakan kuat disebut erupsi eksplosif. materi magma pada erupsi eksplosif berupa gas cair maupun gas padat.
lokasi sumber magma disebut dapur magma, saluran keluarnya magma sampai ke permukaan bumi disebut diatrema.
3 Macam Bentuk Ekstrusi atau Erupsi Magma
Erupsi Linier
erupsi linier ini berasal dari magma yang keluar melalui retakan atau patahan yang bentuknya memanjang. erupsi linier mengakibatkan terbentuknya barisan gunung api seperti Gunung Api Laki di Islandia.
Erupsi Areal
erupasi aeral terjadi ketika dapur magma dangkal dengan wilayah yang luas mengakibatkan magma keluar di berbagai tempat. materi magma ini akhirnya akan membentuk suatu luasan di beberapa tempat yang berdekatan. Pegunungan di Argentina dan Pegunungan di Paraguay, serta Yellowstone National Park di Amerika Serikat terbentuk akibat erupsi ini.
Erupsi Sentral
erupsi sentral ini berasal dari sebuah saluran magma yang menimbulkan terbentuknya gunung api. Gunung Muria dan Gunung Krakatau terbentuk dari jenis erupsi sentral
2. Intrusi Magma
intrusi magma disebut juga plutonisme. jenis bentukan batuan yang terjadi di dalam permukaan bumi pada dasarnya bersal dari proses intrusi magma. tekanan gas di dalam permukaan bumi dapat melarutkan batuan. akibatnya, magma menerobos ke lapisan yang lain. aliran magma di dalam permukaan ini juga dapat menimbulkan aktivitas gempa.
Akibat Yang Ditimbulkan Dari Intrusi Magma
Batolit
batolit adalah batuan beku yang terletak di dapur magma.
Lakolit
yaitu batuan yang berada diantara dua lapisan. lapisan batuan ini berbentuk cembung. pada lapisan atasnya dan cenderung rata pada bagian alasnya.
Sill atau Keping
sill atau keping adalah sisipan magma melalui proses intrusi datar diantara dua lapisan batuan. bentuknya relatif tipis namun melebar.
Dike atau Korok
dike atau korok adlah magma yang menerobos kelapisan batuan dengan bentuk pipih.
Aposifa
aposifa merupakan batuan di cabang korok atau dike
Diatrema
diatrema adalah batuan di sepanjang pipa kawah antara dapur magma dan permukaan bumi.