Malaysia Dan Permaisuri Dari Kerajaan Perak - Tempat Informasi -->

Sponsor:

Malaysia Dan Permaisuri Dari Kerajaan Perak

Malaysia Dan Permaisuri Dari Kerajaan Perak

Cerita rakyat biasa yang menjelma jadi pasangan hidup pewaris tahta kerajaan rupanya tidak hanya terjadi di daratan Eropa dengan monarki yang sudah terpelihara berabad-abad lamanya. Dari Asia, tepatnya Malaysia, ada permaisuri tersohor yang juga mempunyai kisah menarik. yaitu kisah Tuanku Bainun Binti Mohammad Ali pendamping Raja ke-34 Kerajaan Perak yang sangat menarik untuk disimak.

Gambar Malaysia Dan Permaisuri Dari Kerajaan Perak

dari bukan seorang siapa-siapa dan menjadi permaisuri Paduka Seri Sultan Perak, Sultan Azlan Muhibbudin Shah sempat membuat geger atau heboh satu kerajaan, alasannya bisa kita tebak, Bainun adalah perempuan pertama di Kerajaan Perak yang berhasil mendongkrak tradisi kuno pernikahan sesama bangsawan.

Di Malaysia, pendamping raja yang berasal dari sesama bangsawan dikenal sebagai Raja Perempuan, sementara jika berasal dari rakayat biasa gelarnya adalah Raja Permaisuri. sekarang, hampir seperempat abad sudah Raja Permaisuri menduduki tahta, peresmiannya sebagai anggota keluarga kerajaan dirayakan dengan meriah di Istana Kinta di Ipoh, bertepatan dengan pentasbihan suaminya dalam Upacara Pendatanganan dan Angkat Sumpah Duli Yang Maha Mulia. sejak saat itu, ia berhak atas gelar Duli Yang Maha Raja Permaisuri Perak Darul Ridzuan Tuanku bainun Binti Mohammad Ali.

menariknya, Bainun justu menjadi Raja Permaisuri pertama yang bertahtakan mahkota yang terbuat dari perak. Delapan Raja Perempuan sebelumnya hanya menggunakan Mahkota dari kayu.


Permaisuri Tuanku Bainun Dan Seorang Pendidik

kehadiran Tuanku Bainun dalam Keluarga Kerajaan Perak bagai membawa angin segar, terutama dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan, Permaisuri yang dikenal dekat dengan rakyat ini memang memiliki minat dan bakat sebagai seorang pendidik.

maklum saja, Bainun kecil yang lahir di Pulau Pinang ini memang menempuh pendidikan di sekolah terkenal, ia menyelesaikan sekolahnya di St.George Girls School, ia kemudian terpilih mmenjadi murid disebuah perguruan  prestisius di Kirby, Inggris, yaitu Teacher's Training College.

setiap tahunnya Malaysia rutin mengirimkan pelajar-pelajar terbaiknya ke Inggris untuk belajar menjadi guru dan kembali ke Malaysia untuk memajukan Negara Malaysia.

dua tahun belajar di inggris, Tuanku Bainun kembali ke Malaysia dan mengabdi di beberapa sekolah, seperti di Sekolah King Edward, Sekolah Raja Perempuan Ipoh, dan Sekolah Methodist Perempuan. pada masa inilah ia bertemu dengan Sultan dan menjalin hubungan kisah asmara hingga akhirnya ia menikah dengan Sultan.

mungkin memang bakat menjadi seorang guru, tiga putri dan dua putra hasil dari pernikahannya dengan Sultan Perak juga berhasil dididiknya menjadi seorang akademisi. anak sulung yang juga putra mahkota, Duli Yang Teramat Mulia Raja Muda Perak Raja (DR) Nazrin Shah bahkan berhasil meraih gelar dari Oxford dan harvard secara beruntun.

putri pertama, Yang Amat Mulia Raja dato'Seri Azureen mengikuti jejak sang bunda yang belajar di Inggris dan fasih dalam bidang bisnis. juga tiga anaknya yang lain berhasil menjadi lulusan terbaik dari berbagai Universitas di Inggris.

sebagai seorang yang pernah menjalani kehidupan rakyat biasa, ia sangat konsentrasi pada masalah rakyat, terutama yang menyangkut masalah perempuan. bahkan ia menjadi pelindung sejumlah rumah sakit dan perpustakaan umum, karena dedikasinya ini, Permaisuri Bainun mendapatkan gelar Canselor Pendidik, dan dianugrahkan A Fellow Liverpool John Moores University.


Sekilas Tentang Kerajaan Perak

Kerajaan Perak atau Perak Darul Ridzuan adalah salah satu dari 14 negara bagian yang ada di malaysia. Ibu Kotanya adalah Ipoh, sementara Istana Iskandariah berada di Ibu Kota kerajaan di Kuala Kangsar.

Konon, nama Perak diambil dari nama sungai di Chegar Galah. pakar sejarah Halim Nasir berpendapat, di sungai itu ada ikan putih berwarna seperti perak, Namun hingga kini belum ada kepastian tentang hal ini.

salah satu kerajaan tertua di tanah Melayu ini berdiri lebih dari lima abad ayng lalu, sekitar tahun 1528 Masehi. Sultan pertama adalah Paduka Seri Sultan Muzaffar Shah I. kerajaan Perak kemudian bergabung dengan federasi Kerajaan Malaysia pada satu februari 1948 dan Sultan otomatis menjadi pemimpin Negara Bagian.

sejak maret 2010 ditetapkan proses regenerasi Kerajaan Perak yang rumit, Anak pertama Sultan tidak serta merta akan menjadi putra mahkota. Untuk menjadi seorang Sultan, minimal harus melewati lima tahapan. yaitu : Pertama, calon ahli waris ditunjuk untuk menempati posisi Raja Kechil Bongsu, kemudian berturut-turut Raja Kechil Tengah, Raja Kechil Sulong, Raja Kechil Besar, dan raja Muda, setelah itu bisa menjadi Sultan.

urutan tersebut akan naik jika ada Raja Kechil yang meninggal dan digantikan oleh calon ahli waris yang ada dibawahnya. bisa dibayangkan, berapa puluh tahun yang harus dihabiskan untuk memunculkan seorang Sultan baru?.

Share this post

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel