6 Sumber-Sumber Proses Sosial Atau Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial - Tempat Informasi -->

Sponsor:

6 Sumber-Sumber Proses Sosial Atau Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Sumber-Sumber Proses Sosial Atau  Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial sebagai hubungan antara dua atau lebih individu menghasilkan proses-proses sosial dalam kehidupan keluarga atau pun masyarakat. proses sosial  tersebut dihasilkan dari adanya bentuk interaksi sosial. bentuk interaksi sosial ada yang bersifat mempersatukan (proses asosiatif), dan ada pula yang bersifat mencerai-berai (proses disosiatif)

Gillin menggolongkan dua bentuk interaksi sosial yang dapat menimbulkan proses sosial yaitu sebagai berikut :
1. Proses yang asosiatif terbagi menjadi 3 yaitu :
  • kerjasama
  • akomodasi
  • asimilasi

2. Proses yang disosiatif terbagi menjadi 3, yaitu :
  • persaingan
  • kontravensi
  • pertentangan.


Gambar 6 Sumber-Sumber Proses Sosial Atau  Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial



1. Proses Asosiatif

proses asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat meningkatkan hubungan solidaritas antarindividu.

1. Kerjasama

kerjasama merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang didalamnya terdapat orang-orang bertindak bersama memajukan kepentingan bersama atau mencapai tujuan bersama. Robert A. Nisbet dan Robert Perrin (1997) membedakan empat macam bentuk kerjasama, yaitu sebagai berikut :

1.) Kerjasama Spontan

kerjasama spontan adalah suatu bentuk kerjasama yang timbul akibat situasi khusus. contohnya ketika seorang wanita berteriak karena tas nya dijambret, orang-orang lari untuk mengejar pejambret tersebut dan menangkapnya.

2) Kerjasama Tradisional

kerjasama tradisional adalah suatu bentuk kerja sama yang diikat oleh kebiasaan yang berlangsung dari generasi ke generasi. contohnya : ketika sawah mulai kekeringan, masyarakat bergotong royong membendung sungai dan mengalihkan ke pesawahan. kerjasama tradisional masih banyak terdapat di dalam lingkungan masyarakat yang bersifat agraris.

3) Kerjasama Terarah

kerjasama terarah adalah suatu bentuk kerjasama di bawah kendali seseorang dengan kekuasaannya. contohnya : kerjasama orang-orang yang dalam satu tim organisasi yang dipimpin oleh seseorang.

4) Kerjasama Kontraktual

kerjasama kontraktual adalah suatu bentuk kerjasama yang telah direncanakan, dimana dalam kerjasama tersebut kewajiban tertentu masing-masing orang, tertulis secara jelas. contohnya : kesepakatan antara penulis dan penerbit untuk menerbitkan sebuah buku. dalam masayarakat modern, bentuk kerjasama terarah dan kontraktual banyak terjadi.

kerjasama merupakan  bentuk proses sosial yang baik, tetapi bukan kerjasama dalam hal negatif, seperti kerjasama ketika para siswa sedang melakukan ulangan atau ujian. kerjasama spontan merupakan bentuk kerjasama yang tertua, paling alamiah dan paling umum.

Bentuk-Bentuk Kerjasama Dalam Lingkungan

1. Kerukunan

kerukunan adalah hidup berdampingan secara damai dan melakukan kerjasama secara bersama-sama. kerukunan dapat ditunjukkan dari kegiatan kerja bakti yang dilakukan warga secara bergiliran melakukan menjaga keamanan kampung di saat malam.

2. Tawar-menawar (bargaining)

tawar-menawar adalah bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.

3. Kooptasi

kooptasi adalah kerjasama dalam bentuk mau menerima pendapat atau ide orang lain atau kelompok lain. hal itu diperlukan agar kerjasama dapat berlanjut dengan baik.

4. Koalisi

koalisi adalah bentuk kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai kesamaan dan tujuan, koalisi dilakukan agar memperoleh hasil yang lebih besar.

5. Joint Venture

joint venture adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh beberapa perusahaan. dengan joint venture diharapkan hasil atau keuntungan yang diperoleh dari sebuah usaha akan lebih besar.

2. Akomodasi

akomodasi adalah suatu proses orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia saling mengadakan penyesuaian dengan mngatasi ketegangan. akomodasi meliputi beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut :

a. Toleransi

toleransi adalah suatu proses yang setiap pihak mengakui dan menghormati adanya perbedaan-perbedaan pandangan, kepercayaan, dan kebiasaan.

b. Kompromi

kompromi adalah suatu bentuk penyesuaian diri yang setiap pihak mengurangi tuntutannya terhadap pihak lainnya. misalnya, ketika kedua kelompok yang bertikai mengurangi tuntutan masing-masing dan memilih damai sebagai jalan terbaik.

c. Arbitrasi

arbitrasi adalah suatu cara penyelesaian masalah yang melibatkan pihak ketiga karena kdua pihak sudah tidak sanggup lagi mencapai kompromi. pihak ketiga yang disertakan dalam permasalahan dipilih sendiri oleh kedua pihak yang bertikai atau dapat pula dipilih oleh  lembaga yang lebih tinggi, misalkan, ketika suami-istri berselisih paham, mereka memilih orangtua untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

d. Mediasi

mediasi adalah penyelesaian secara damai dengan pihak ketiga yang netral sebagai penasehat. misalnya, ketika suami-istri berselisih paham, mereka pergi ke badan penasehat perkawinan dan penyelesaian perceraian (BP4) untuk meminta nasihat atas masalah mereka.

e. Konsiliasi

konsiliasi adalah suatu usaha mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih paham bagi tercapainya persetujuan bersama, misalnya, ketika antar kelompok buruh dan pengusaha berselisih mengenai upah, maka panitia penyelesaian perselisihan perburuhan usaha dapat mempertemukan kedua belah pihak.

f. Stalemate

stalemate adalah suatu keadaan yang tidak terpecahkan, sehingga tindakan lebih lanjut tidak dimungkinkan atau tidak berguna. misalnya, dua kelompok etnis yang bertikai pada akhirnya menyadari bahwa pertikaian mereka itu tidak berguna. oleh sebab itu mereka lebih memilih mengakhiri pertikaian.

g. Ajudication

ajudication adalah penyelesaian perkara atau sengketa ke pengadilan, misalnya, ketika suami-istri yang bercerai berselisih tegang tentang hak anak, maka mereka akan menyelesaikan lewat pengadilan.

3. Asimilasi

asimilasi adalah suatu bentuk proses sosial yang dua atau lebih individu atau kelompok saling menerima pada kelakuan masing-masing sehingga akhirnya menjadi kelompok baru yang satu. sebelum lebur dalam kelompok yang satu, masing-masing kelompok mmpunyai pola kelakuannya sendiri. sebagai contoh dari asmilasi adalah masyarakat Amerika Serikat, asal mulanya berasal dari berbagai latar belakang bangsa dengan adat istiadat berbeda. kini setelah melebur menjadi satu kesatuan budaya, yaitu budaya Amerika, masing-masing tetap memiliki ciri budaya sendiri.

Faktor-Faktor Asimilasi

a. Perkawinan Campuran

perkawinan merupakan sarana yang sangat baik untuk saling menerima perbedaan (sikap toleran) dan memahami pihak lain.

b. Pendidikan Generasi Muda Non Pribumi

malalui pendidikan, kecenderungan hanya untuk menyatu dengan kelompoknya dapat dikurangi dengan cara berbaur dengan lingkungan sosial yang baru.

c. Sikap Keterbukaan

sikap keterbukaan adalah sikap yang saling menghargai dan menerima kebudayaan lain

d. Peningkatan Prestasi Kultural (budaya)

peningkatan prestasi kultural atau kebudayaan yaitu peningkatan dalam bidang olahraga, kesenian dan teknologi.

tahukah anda, raja-raja pada zaman dahulu sering melakukan perkawinan campuran antara kerajaan satu dengan kerajaan lainnya untuk menghindari peperangan dengan kerajaan tersebut. hal ini juga dilakukan untuk menggalang kekuatan diantara kerajaan tetangga mereka.

4. Persaingan

persaingan adalah suatu bentuk dari pertentangan konflik yang di dalam pertentangan tersebut individu atau kelompok-kelompok membatasi pertentangan mereka dalam aturan-aturan yang disepakati. dalam dunia modern, persaingan bukan hanya terjadi dalam lapangan olahraga, tetapi juga persaingan terjadi dalam dunia bisnis, pendidikan, politik dan berbagai bidang kehidupan lainnya.

3 Fungsi Positif Persaingan

  1. persaingan merupakan pendorong yang positif bagi masyarakat untuk mencapai tarap kemajuan yang lebih tinggi
  2. persaingan mendorong pemusatan perhatian, pikiran, tenaga dan sarana untuk mencapai hasil yang lebih baik daripada yang dicapai pada saat ini.
  3. semangat persaingan mendorong orang-orang untuk menghasilkan penemuan-penemuan baru, yang mengungguli penemuan-penemuan sebelumnya.

2 Fungsi Negatif Persaingan

  1. persaingan dapat menyingkirkan pihak-pihak lemah yang seharusnya perlu dilindungi
  2. persaingan yang tidak dikendalikan dapat menimbulkan peryikaian atau konflik dalam masyarakat

4 Hasil Dari Persaingan

  1. persaingan dapat menimbulkan semangat persatuan dalam kelompok untuk pihak lain.
  2. persaingan dapat berdampak positif, dapat pula berdampak negatif. persaingan bersifat positif yaitu persaingan yang dapat mengacu pada persaingan sehat, yaitu persaingan yang dilakukan secara wajar menurut aturan yang berlaku.
  3. persaingan dapat menyebabkan kerusakan apabila terjadi pertikaian secara fisik
  4. persaingan menimbulkan adanya kesepakatan di antara dua pihak yang bertikai.

5. Kontravensi

dalam kehidupan masyarakat kita sering melihat seseorang atau kelompok orang segaja meghalangi pihak lain untuk mencapai tujuan. hal ini disebut sebagai penentangan, penentangan atau oposisi mempunyai arti yang sama dengan kontravensi. 

kontravensi adalah suatu proses sosial yang individu atau kelompok manusia menentang pihak lain untuk mencapai tujuannya. oposisi atau pun kontravensi mempunyai arti yang berbeda dengan persaingan. dalam oposisi lebih ditekankan kepada menggagalkan tercapainya tujuan oleh pihak lain daripada usaha untuk mengungguli pihak lain.

Cara-Cara Oposisi atau Kontravensi

a. Oposisi Kasar dan Oposisi Halus

oposisi kasar adalah dilakukan dengan cara-cara yang tidak sopan, seperti gangguan, ejekan, atau fitnah, sebaliknya, oposisi halus menggunakan bahasa dan perilaku yang sopan.

b. Opsisi Terbuka dan Oposisi Tersembunyi

oposisi terbuka dilakukan dengan cara yang terang atau dengan diketahui secara langsung di antara pihak-pihak dalam oposisi tersebut. sebaliknya, pada oposisi tersembunyi, perilaku oposisi sulit diketahui.

c. Oposisi Resmi dan Oposisi Tidak Resmi

oposisi resmi berarti oposisi atau penentangan yang diterima dan diakui sebagai suatu cara yang telah diatur dalam ketentuan humum, sebaliknya, oposisi tidak resmi adalah oposisi yang dilakukan dengan cara tidak teratur atau dilembagakan. dalam parlemen, oposisi merupakan bagian dari praktik demokrasi.

6. Pertentangan

pertentangan atau konflik adalah lawan dari kerjasama. orang-orang dalam konflik saling berjuang untuk memperebutkan objek atau nilai yang sama dan paling berharga. konflik terjadi ketika orang-orang atau kelompok memiliki nilai-nilai yang bertentangan.

konflik juga terjadi ketika penghargaan atau sumber daya yang tersedia untuk masyarakat atau anggotanya terbatas. salah satu bentuk khusus dari pertentangan adalah kekerasan atau paksaan (coercion). kekerasan terjadi ketika salah satu pihak dalam pertentangan menekan pihak yang lebih lemah.

konflik cenderung tidak menyenangkan dan melahirkan kekerasan, oleh sebab itu, banyak yang memandang konflik sebagai hal yang negatif. namun demikian, konflik tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia. masyarakat yang stabil bukalah masyarakat yang tidak memiliki konflik, tetapi masyarakat yang mempunyai suatu cara yang tepat dalam memecahkan permasalahan.

konflik sebenarnya dapat mengandung kekuasan positif, konflik seringkali melahirkan perubahan-perubahan ke arah perbaikan, hal ini tentu menguntungkan bagi masyarakat yang mampu menyelesaikan konflik dengan baik. biasanya akan menjadi masyarakat yang lebih maju. oleh karena itu, apabila konflik dapat diselesaikan dengan baik, maka adanya konflik tersebut akan menjadi aset pendorong kemajuan bagi suatu peradaban masyarakat.

Share this post

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel