Pengertian Gempa Bumi - Faktor, Letak, Penyebab Dan Jenis Gempa Bumi
Jumat, 27 Juli 2018
Pengertian Gempa Bumi - Faktor, Letak, Penyebab Dan Jenis Gempa Bumi
Gempa Bumi adalah sentakan yang terjadi pada lapisan litosfera yang bersumber dari lapisan litosfera bagian dalam. hentakan tersebut lalu dirambatkan pada litosfera dan kemudian ke permukaan bumi. alat pencatat gempa disebut seismograf.
pergeseran kempeng yang mengakibatkan gempa bumi dibawah permukaan laut akan membangkitkan gelombang yang sangat besar yang disebut tsunami. gempa runtuhan dan letusan dari gunung berapi didasar laut juga merupakan penyebab timbulnya tsunami. gelombang tsunami dapat merambat di laut dengan kecepatan 800 km/jam dengan ketinggian gelombang mencapai lebih dari 20 meter.
Faktor Penyebab Gempa Bumi Dan 4 Jenis Gempa Bumi
1. Gempa Tektonik
gempa tektonik adalah gempa yang mengiringi gerakan tektonik (retakan dan patahan) secara mendadak. ini terjadi jika terbentuk patahan-patahan baru atau yang terjadi pergeseran di sepanjang patahan akibat aktivitas di dalam kerak bumi.
sebagian besar gempa bumi yang terjadi di bumi merupakan gempa tektonik. gempa bumi tektonik yang bersumber di dasar laut, biasanya diikuti dengan gelombang besar (tsunami). semakin besar gempa bumi semakin besar pula kemungkinan timbul tsunami.
untuk itu bagi anda yang tinggal atau berada di kawasan pantai, bila terjadi gempa bumi maka segera menghindar dari pantai dan cari tempat yang lebih tinggi.
2. Gempa Vulkanik
gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi. gempa vulkanik terjadi sebelum dan selama letusan gunung terjadi. biasanya getaran yang ditimbulkan hanya terdapat disekitar gunung api saja, untuk tempat yang jauh sekali dari gunung api tidak akan terasa getaran yang ditimbulkan.
3. Gempa Runtuhan
gempa runtuhan adalah gempa yang terjadi keran runtuhan. gempa ini terjadi di daerah yang terdapat rongga-rongga di bawah tanah. karena tidaj kuat menahan atap rongga maka terjadilah runtuhan yang akhirnya mengakibatkan gempa.
misalnya, daerah kapur yang terdapat banyak gua-gua dan sungai bawah tanah, dan di daerah-daerah pertambangan yang terdapat rongga-rongga di bawah tanah akibat penggalian bahan-bahan tambang.
Penemu Skala Gempa
Seorang ahli geologi, Charles F. Richter. pada tahun 1935 membuat skala gempa. skala tersebut hingga sekarang dijadikan sebagai patokan banyak orang untuk mengetahui besar kekuatan gempa. apabila diuraikan maka skala gempa Richter seperti berikut.
Skala Gempa Richter
- skala <2 : gempa lemah dan mausia sering tidak merasakannya
- skala 3, 5 -4,2 : dirasakan sedikit orang
- skala 4,9 - 5,4 : dirasakan banyak orang
- skala 5,5 -6,1 : kerusakan ringan pada bangunana
- skala 6,2 - 6,9 : kerusakan agak besar pada bangunan
- skala 7,0 - 7,3 : kerusakan serius, rel bengkok dan jalan pecah
- skala >7,4 : gempa kuat dan dapat berakibat fatal.
4. Gempa Buatan
gempa buatan adalah gempa yang terjadi akibat ulah manusia. contoh gempa buatan adalah gempa yang diakibatkan oleh ledakan bom. bom besar dapat membuat getaran yang sangat kuat, sehingga dapat membuat menghancurkan benda-benda di sekeliling kita.
Gempa Bumi Berdasarkan Letaknya :
Gempa Episentrum
gempa episentrum adalah gempa yang terjadi di tepi kerak atau tepi lempeng samudera maupun lempeng benua.
Gempa Hiposentrum
gempa hiposentrum adalah gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng samudera maupun lempeng benua.
Gempa Berdasarkan Hiposentrum atau Berdasarkan Pusat Gempa Dibedakan Sebagai Berikut :
1. Gempa Dangkal
gempa dangkal adalah gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 60 km.
2. Gempa Intermediet atau Gempa Menengah
gempa intermediet atau gempa menengah adalah gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60 km - 300 km.
3. Gempa Dalam
gempa dalam adalah gempa yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km.
Gempa berdasarkan bentuk episentrum (jarak puasat gempa di permukaan bumi) dibedakan sebagai berikut :
- gempa sentral
- gempa linier
Rumus Untuk Menghitung Jarak Episentrum
JE = ((s - 𝑝) - 1) 1000 km
Dengan JE = jarak
Dengan s-𝑝 = selisih waktu yang ditempuh antara gelombang primer dan sekunder
hasil dari proses gempa berupa patahan dan cekungan akibat retakan pada saat terjadi gempa. gempa bumi merupakan bencana alam yang dahsyat, bencana ini dapat menghancurkan bangunan seperti perumahan, gedung, jembatan, bendungn dan sebagainya. bahkan akan menakutkan lagi jika gempa bumi diikuti dengan tsunami.
gempa bumi dapat berakibat kerusakan pada bangunan-bangunan buatan manusia. gempa bumi ringan hanya menimbulkan kepanikan, tetapi gempa bumi yang kuat dapat merobohkan rumah, gedung, jembatan, dan bahkan bendungan.
untuk mengurangi korban dari bencana gempa bumi harus dilakukan mitigasi bencana gempa, yaitu tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh-pengaruh bahaya gempa bumi sebelum gempa bumi itu terjadi secara tiba-tiba.
salah satu mitigasi bencana gempa yaitu dengan berupa informasi jalur gempa dari para ahli agar penduduk pada jalur yang benar pada saat terjadi gempa dan dapat lebih waspada. selanjutnya, di wilayah gempa, masayarakat dihimbau membangun bangunan rumah tahan gempa.
di jepang yang merupakan daerah rawan gempa, pada umumnya bangunan dan perumahan penduduk dirancang dengan konstruksi kayu, tempat tidur dibawah, meja yang pendek. dan beberapa perangkat rumah tangga dibuat pendek.